Kiai di Pacitan Ini Berdakwah Tanpa Jemaah selama 17 Tahun, Kok Bisa Yah?

Kiai di Pacitan Ini Berdakwah Tanpa Jemaah selama 17 Tahun, Kok Bisa Yah?

Kiai di Pacitan Ini Berdakwah Tanpa Jemaah selama 17 Tahun, Kok Bisa Yah?

Istimewa


Sebagai pendakwah biasanya sering menghadiri pengajian guna untuk berceramah menyebarkan hal positif dengan dihadri banyak Jemaah. 

Namun berbeda hal nya dengan seorang Kiai asal Pacitan yang telah lama 17 tahun menjadi Kiayai tanpa adanya Jemaah, Sang Kiayai tersebut memiliki cara unik dalam berdakwah dirinya tak pharus mengundang banyak jemaah untuk menyimak ceramah dan nasihat-nasihat baiknya. 

Dirinya hanya menggunakan pengeras suara masjid sebagai metode penyebarandakwahnya, dirinya pun sering membagikan pesan-pesan ilahiyah yang membahna tiao siangnya menjelang senja saat Ramadan 2020. 

Sebuah ruangan berukuran 3 x 3 meter menjadi mimbar pribadi KH Imam Sodiq Sudja (71). Tempat itu bukan mihrab, melainkan kaki menara Masjid Al Huda, Lingkungan Peden, Kelurahan Ploso.

Hanya dilengkapi satu meja kayu dan sebuah kursi tua. Di atas kursi itu Sodiq duduk menghadap meja dengan dua kitab di atasnya. Masing-masing Al Quran dan Kitab Hadits.

Sebuah mikrofon diletakkanya di atas meja, dan dirinya pun lantas mengucapkan salam nenadai dimulainya taklim."Betapa besar nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita. Sampai-sampai kita tidak mungkin bisa menghitungnya," begitu penggalan kalimatnya mengupas isi surat An Nahl.

Ia sengaja memilih cara dakwah yang berbeda segmennya pun tidak melulu jemaah yang berkumpul di sebuah majelis. 

"Untuk yang di rumah tetap bisa mendengarkan, demikian pula yang di sawah tetap bisa menyimak sambil bekerja," katanya. 

Menjadi mubalig, lanjut Sodiq, merupakan panggilan jiwa. Dia mengaku tergugah saat membaca sabda Rasulullah SAW tentang perintah meneruskan pesan kebaikan meskipun hanya satu ayat.

Menjalankan kajian rutin selama 17 tahun memang bukan pekerjaan mudah. Terlebih pada waktu-waktu tertentu jadwalnya cukup padat untuk menyampaikan ceramah di banyak tempat.

Khusus di bulan Ramadhan materi yang sering ia sampaikan adalah tilawah, ia membahas tiap surat dalam Al-Qur'an dengan pendekatan tafsir.




KiaiDakwahPenceramahUstadkIai di pacitanpacitan

Share to: