Viral di media sosial sebuah viedeo yang memperlihatkan seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) diduga sedang menghirup lem, 29 Juli 2020. Unggahan akun facebook Berjuta Kasih itu telah dilihat lebih dari 245 ribu kali dan dibagikan 650 kali.
"Ngelem. Terlihat dalam vidio anak siswa sekolah sedang menghisap lem di depan kelas. Belum jelas lok kejadian," tulis dia.
Hingga kini belum diketahui di mana tempat kejadian tersebut. Kepala Bagian Publikasi dan Media Sosial Biro Humas dan Protokol Badan Narkotika Nasional (BNN) Hanny Andhika Sarbini mengatakan, perilaku menghirup lem adalah salah satu perbuatan atau bentuk perilaku yang menyimpang.
"Itu perbuatan tidak dibenarkan. Lem yang merupakan bahan untuk perekat suatu benda, saat ini banyak disalahgunakan oleh anak remaja untuk perbuatan yang melanggar norma dan nilai tertentu," kata Hanny, Jumat 3 Juli 2020.
Lem mengandung zat yang berbahaya yang dapat merusak organ tubuh jika terhirup.
"Zat berbahaya itu bisa merusak sistem saraf otak, menurunkan daya ingat, badan kurus, gigi menguning, bawaannya selalu malas dan juga dada menjadi sesak," papar Hanny.
Saat menghirup lem, akan menimbulkan sensasi seperti mabuk ringan.
"Umumnya efek akut bahan ini serupa dengan inhalasi ether atau mitrous oxyda (obat anastesi/bius umum) yang berupa euphoria ringan, mabuk, pusing kepala tapi masih dapat mengontrol pendapatnya," kata Hanny.
"Sesudah itu akan merasa bahwa dirinya tenang, namun pada akhirnya tidak jarang melakukan tindakan anti-sosial dan tindakan impulsif dan agresif," lanjut Hanny.
Orang tua diminta untuk selalu mengawasi sang anak agar tak terjerumus dengan pergaulan yang salah
"Supaya orangtua atau keluarganya selalu mengawasi anak-anak mereka supaya tidak terjerumus ke kegiatan negatif. Juga harus selalu hadir bagi anak-anaknya," kata Hanny.
Share to:
Related Article
-
Babi Simbol “Semangat Pantang Menyerah” Negara China Mati Gaes
Update|June 19, 2021 13:33:09