Kejanggalan Foto Jenazah COVID19 karya Joshua Irwandi, Simak Kata Pakar Gaes

Kejanggalan Foto Jenazah COVID19 karya Joshua Irwandi, Simak Kata Pakar Gaes

Kejanggalan Foto Jenazah COVID19 karya Joshua Irwandi, Simak Kata Pakar Gaes

Foto Jenazah Covid19 karya Joshua Irwandi. Foto: Instagram


Baru-baru ini viral sebuah foto yang menunjukkan jenazah Covid19 terbungkus plastik di media sosial Instagram.

Foto tersebut diabadikan oleh seorang fotografer profesional bernama Joshua Irwandi yang bekerja di National Geographic.

National Geographic sendiri merupakan majalah yang khusus mempublikasi isu-isu kemanusiaan hingga lingkungan.

Lebih lanjut, Joshua Irwandi mempublikasikan foto tersebut melalui akun Instagram dengan username @joshirwandi menyebut foto ini menjadi pengingat dampak nyata dari pandemi COVID19.

Seorang dokter Epidemiolog, Tifauzia Tyassuma buka suara terkait viralnya foto jenazah COVID19 tersebut.

"Apakah benar kejadian pemulasaraan jenazah korban COVID19 dengan dibungkus wrapping plastik sedemikian ini, terjadi di Indonesia?" tulisnya dalam akun Facebook pribadinya, Minggu 19 Juli 2020.

Kejanggalan

Dokter yang sudah santer dipublikasi oleh media-media besar seperti Tempo dan Republika itu pun merasa terdapat kejanggalan pada viralnya foto jenazah COVID19 tersebut.

"Karena jelas, terjadi banyak sekali kesalahan Prosedur Pulasara Jenazah COVID19 kalau hasilnya demikian," lanjutnya.

Baca Juga: Fakta Unik Joshua Irwandi, Fotografer National Geographic yang Viral karena Foto Jenazah COVID19 Terbungkus Plastik

Merangkum dari pernyataan dokter Tifauzia, kami telah menyiapkan sederet fakta kejanggalan yang terdapat pada foto tersebut, simak dibawah ini.

Kejanggalan Pertama

Pulasara jenazah dilakukan sesuai dengan Protokol COVID19 yang sudah diatur Kemenkes-Kemenag-MUI, bagai jenazah beragama Islam maupun yang lain.

Kejanggalan Kedua

Pulasara jenazah dilakukan di Kamar Jenazah, dengan ditangani oleh Petugas Kamar Jenazah yang sudah terlatih.

Jenazah didesinfektan, disucikan dengan tayammum dibungkus dengan plastik sebagai kain kafan, yang jumlah dan tatacara pembungkusan jekazah seperti tatacara Muslim, kemudian dimasukkan ke dalam peti mati kayu. Kemudian disholatkan. Selanjutnya langsung diberangkatkan menuju Pemakaman. Semua dilakukan dalam waktu 4 jam.

Kejanggalan Ketiga

Tidak ada jenazah dibungkus dengan wrapping seperti foto di atas. Kemudian dilakukan di kamar perawatan. Diletakkan di kamar perawatan dengan linen sprei dan kondisi kamar perawatan biasa bukan kamar isolasi.

Baca Juga: 10 Foto Hasil Joshua Irwandi Ini Menakjubkan Banget, Terbaru Jenazah COVID19 Terbungkus Plastik

Kejanggalan Keempat 

Posisi tangan jenazah dalam posisi lurus. Semua jenazah semua agama posisi tangan sedekap. Jadi ini jelas foto rekayasa dan barangkali menggunakan manekin bukan manusia.

Sebab kalau manusia maka alangkah kejamnya sesi pemotretan ini.

Kejanggalan Kelima

Hasil foto sedemikian dramatis pasti dilakukan bukan hanya fotografer seorang diri dan pasti dilakukan oleh Tim.

Setting di kamar perawatan Rumah Sakit ini juga patut dipertanyakan. Ada detail yang keliru secara fatal, yaitu Rumah Sakit sekarang tidak lagi menggunakan Tensimeter air raksa, seperti yang tertempel di tembok.

Komentar Netizen?

Pastinya unggahan dan pernyataan dr Tifa ini mendapat perhatian netizen. Mulai dari pertanyaan hingga pujian terkait analisa dr. Tifa.

"Cerdas sekali investigasi dokter cantik ini, detail...Smoga perkara ini cepat terungkap, aamiin. Dan rakyat tertib, tetap waspada dgn slalu jaga sehat." tulis akun DewiRush Sukarya.

Baca Juga: Joshua Irwandi, Fotografer Jenazah COVID19 Terbungkus Plastik Ini Pesannya Bikin Terenyuh

"Dok mau nanya, kenapa fisikal distancing kita untuk yang beraktifitas dengan jarak 1 m, sedangkan untuk jenasah kenapa jaraknya minimal 10 m? Apa ada perbedaan pergerakan virus antara makhluk yang masih hidup dengan jenazah?" tulis akun Rahmat Ami Putra.

Bagaimana tanggapan kamu?




kejanggalan foto jenazah covid19viral foto jenazah covid19dr tifauziadokter tifauziajoshua irwandinatgeonational geographic

Share to: