Fakta-fakta Kisah Risa Dinda, Gadis 18 Tahun Pengidap Kanker Ovarium Stadium 3

Baru-baru ini netizen Twitter diramaikan kisah gadis belia pengidap kanker ovarium stadium 3. Padahal usianya baru menginjak 18 tahun. Siapa sih Risa Dinda sosok sebenarnya?

Kisah ini dibagikan langsung oleh Gusti Ayu Putu Risa Dindaswari melalui akun Twitternya @risadindaa. Ia juga mengunggah beberapa foto saat dirinya tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit.

KUYOU.id berhasil merangkum beberapa fakta tentang kisah tersebut. Simak ulasan berikut ini gaes.

1. Didiagnosa Kanker Ovarium di usia 18 tahun

Gadis Bali itu pertama kali didiagnosa kanker pada bulan April 2018, tepat pada hari ulang tahunnya sendiri. Ia pun menjalani rangkaian kemoterapi hingga bulan Juni 2018.

Saat itu, ia mengaku menjalaninya dengan sangat berat. Karena ia harus rela kehilangan rambutnya. Ia juga merasakan mual, muntah, pegal, bahkan sampai sembelit.

Sayangnya, pada bulan Agustus kanker yang ia derita kembali kambuh. Hal itu mengharuskannya untuk melakukan chemoterapy kembali. Akhirnya proses itu pun selesai tepat pada ulang tahunnya yang ke 19. Ia juga sempat menjalani operasi dua kali.

2. Menjalani dengan ikhlas

Meski perjalanan chemoterapy yang ia lalui sangat berat, Dinda mengaku menjalaninya dengan ikhlas dan penuh kesabaran. Ia juga bersyukur sudah melewati beragam rintangan dan sampai pada titik ini.

"Bersyukur bisa berada di titik ini dimana dulu sempat mengeluh karna banyak sekali rintangan yang harus dihadapi tapi masih ada kesabaran dan keiklasan yang selalu ada," ungkap Dinda.

3. Dukungan dari Netizen

Kisah Dinda ini sempat viral di sosial media. Melihat perjuangan Dinda yang sangat berat menghadapi kanker ovarium stadium 3, netizen pun berbondong-bondong memberikan dukungan dan doa untuknya.

Akun Twitter dan Instagramnya pun dipenuhi komentar-komentar yang membuatnya semangat kembali.

4. Kondisi Dinda saat ini

Setelah setahun lamanya melawan kanker, Dinda pun akhirnya bisa terlepas dari penyakit mematikan itu. Beragam tes dari mulai cek darah, usg, CT Scan, yang ia lakukan akhirnya ia dinyatakan bersih dan sembuh dari kanker ovarium.

Ia mengaku selalu menunggu jawaban dari doa-doa yang selalu ia panjatkan selama ini. Iapun kini sangat senang karena bisa menjalani hari dengan bebas tanpa adanya chemoterapy.

"Aku sangat menunggu hari kebebasanku yaitu terlepas dari menyakitkannya treatment kemoterapi," ungkap Dinda.

Meski begitu, ia tetap harus menjaga kesehatannya agar kanker itu tak relaps.

"Finally I beat you, I survived, and I cancer free," ucap Dinda.