Bukan rahasia lagi kalau negara Thailand punya 18 jenis kelamin sah yang tercantum di identitas, salah satunya Kathoey atau Ladyboy atau Transgender dengan sebutan resmi yang berbeda-beda. Penasaran gak sih kenapa di Thailand banyak Transgender? Simak jawabannya versi YouTuber Sepulang Sekolah berikut ini gaes.
Koi Joon Park atau yang lebih dikenal dengan Sepulang Sekolah mengunggah sebuah video yang mengungkap pertanyaan seputar transgender di Thailand yang sangat banyak. Dari mulai sejarah, sebutan, fakta menarik, hingga kepercayaan-kepercayaan yang mengikutinya.
BACA JUGA: Viral Kata 'Ririri' di TikTok Kalau Diartikan Punya Makna Horor Gaes
Video itu diunggah pada 29 Desember 2020 lalu gaes. Hingga kini, video itu sudah ditonton oleh lebih dari 18 ribu kali dan disukai oleh lebih dari seribu orang lho. Kira-kira apa ya yang jadi sebab di Thailand banyak transgender? Apakah sebuah kepercayaan? Simak berikut ini gaes. Panggilan transgender di Thailand
Ada beragam panggilan yang kerap dilontarkan kepada kaum transgender di Thailand. Yang pertama adalah Kathoei, panggilan ini setara dengan banci, jadi hati-hati kalau kamu mau manggil ini, mereka bisa tersinggung. Panggilan kedua adalah Toot yang berasal dari film India bertajuk Tootsie. Film tersebut menceritakan tentang seorang laki-laki yang berubah menjadi perempuan. Panggilan lain dari transgender di Thailand adalah Phe Ti Sam. Panggilan ini merupakan panggilan yang paling formal gaes. Phe Ti Sam berarti jenis kelamin ketiga.
BACA JUGA: 10 Deretan Makanan yang Dulu Dianggap Mewah, Pernah Cobain Auto Berasa Orang Kaya
Transgender di Thailand ingin dianggap sebagai wanita
Kebanyakan para transgender di Thailand ingin dianggap sebagai 'Phuying Praphet Song' atau wanita jenis kedua. Mereka enggan disebut sebagai 'Kathoei' karena bagi mereka, sebutan itu ditujukan untuk orang-orang yang menyimpang dari norma seksual yang dominan. Sejarah transgender di Thailand
Awalnya keberadaan transgender nggak diakui di Thailand hingga tahun 1956. Bahkan, saat itu orang yang mengaku gay pun dianggap aib. Seiring dengan berkembangnya zaman, keberadaan transgender mulai menyatu dengan masyarakat. Dari situlah Kathoei mulai jadi budaya di tengah masyarakat Thailand. Bahkan, Kathoei ada bahasa gaulnya yang ditranslate ke bahasa Inggris menjadi 'Ladyboy'.Berhubungan dengan kepercayaan
Ada beberapa faktor yang menjadikan Ladyboy diterima dan menyatu dengan masyarakat Thailand. Faktor terbesarnya adalah faktor kepercayaan. Perlu diketahui gaes, 61 persen lebih kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Thailand adalah Budha. Dalam kepercayaan tersebut, dikenal sebuah istilah reinkarnasi. Reinkarnasi ini tergantung seberapa besar dosa yang diperbuat oleh seseorang. Mereka percaya, jika orang tersebut hanya berbuat dosa kecil, orang tersebut akan terlahir sebagai seorang laki-laki yang nantinya berubah jadi perempuan, atau transgender.
BACA JUGA: 5 Perlengkapan Bayi Termahal di Dunia, Handuk sampai Empeng
Jadi, gak heran deh kalau di Thailand banyak transgender. Karena masyarakat Thailand sendiri sudah terbiasa dengan kaum transgender dan menganggap mereka adalah reinkarnasi dari orang-orang yang berbuat dosa. Pada akhirnya kaum-kaum transgender itu dianggap sebagai orang yang sedang menebus dosanya. Nah itu dia gaes jawaban pertanyaan kenapa di Thailand banyak transgender versi dari Sepulang Sekolah. Kalau kamu pengen lihat videonya, tonton berikut ini gaes.
Share to:
Related Article
-
Biodata Wiliam GZ Lengkap Agama, Umur dan Wiki, YouTuber Gaming FREE FIRE yang Sering Trending
Update|February 08, 2021 00:05:35