Kisah Lengkap Hesti Sutrisno, Perempuan Bercadar yang Pelihara 70 Anjing dan Diboikot Warga Bogor karena Tak Sesuai Syariat Islam

Viral di media sosial sebuah kisah seorang perempuan bercadar bernama Hesti Sutrisno yang diboikot warga karena pelihara 70 anjing.

Alasan pemboikotan oleh warga Bogor ini adalah karena Hesti memelihara anjing yang tak sesuai dengan syariat Islam.

Dirinya dipaksa oleh warga sekitar untuk melepaskan 40 dari 70 anjing yang ia pelihara di rumahnya tersebut.

BACA JUGA: Podcast Deddy Corbuzier Cerminan Orang Indonesia Malas Mikir? Ini Kata Netizen

Selain itu ia juga mengaku kalau sebelumnya pernah mengalami kejadian yang sama saat dirinya masih tinggal di daerah Tangerang Selatan.

Perempuan Bercadar Diboikot Warga karena Pelihara 70 Anjing

Perempuan bercadar bernama Hesti ini mendapat kritikan dan boikot dari warga tempat tinggalnya di Bogor karena memelihara 70 ekor anjing di rumahnya.

Diketahui sebenarnya tujuan Hesti hanya ingin merawat anjing-anjing liar yang terlantar di jalanan.

Namun niat Hesti ini malah mendapat tantangan dari warga. Alasan pemboikotan ini adalah karena suara gonggongan anjing yang sangat banyak dan keras.

Selain itu, warga juga keberatan dengan Hesti yang memekai cadar dan memelihara anjing yang dinilai tak sesuai dengan syariat Islam.

Diketahui Hesti Sutrisno, memelihara semua anjingnya di lahan pribadi yang memiliki luas kurang lebih 1 hektar dan diberi nama Green House.

Melepas 40 dari 70 anjing

Setelah pemboikotan tersebut, Hesti, polisi dan warga melakukan mediasi sebanyak dua kali dan menghasilkan kesepakatan kalau dirinya harus melepas 40 dari 70 anjing miliknya.

Namun pelepasan 40 anjing ini dinilai bukanlah solusi yang tepat karena jumlah anjing yang tak sedikit gaes.

BACA JUGA: Pengalaman Buruk Chanee Kalaweit saat Diundang TV, Deddy Corbuzier Masuk Daftar Gaes!

Menurut Camat Tenjolaya Farid Maruf, pengeluaran 40 anjing ini bakal jadi ‘PR’ baginya. Ia pun meminta bantuan dari dinas perternakan Bogor, namun sayangnya Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor Otje Subaga mengatakan kalau masalah tersebut bukanlah urusan pihaknya.