Fakta Lengkap Ivermectin dari Para Peneliti dan Dokter yang Sudah Menggunakan untuk Virus Covid-19

Beberapa peneliti dan dokter sudah melakukan penelitian soal obat Ivermectin yang dijadikan sebagai obat terapi pada pasien Covid-19 gaes.

Sebelumnya Menteri BUMN, Erick Thohir juga mengatakan obat ini akan diproduksi sebanyak 4 juta dosis per bulan oleh PT Indofarma Tbk (INAF) dan PT Bio Farma (Persero), serta sudah mendapat izin edar dari BPOM RI.

Bahkan dari beberapa jurnal diketahui, kalau Ivermectin ini sudah terbukti menurunkan tingkat kasus Covid-19 di beberapa negara yang masuk dalam zona merah.

BACA JUGA: Ivermectin Terbukti Menurunkan Tingkat Kasus Virus Covid-19 di Beberapa Negara Zona Merah Gaes

Diketahui, Ivermectin merupakan suatu obat untuk parasit yang memiliki kemampuan yang bisa menghambat replikasi dari virus.

Berikut fakta lengkap obat Ivermectin dari para peneliti dan dokter untuk pasien Covid-19, yang dihimpun Tim KUYOU.id untuk kamu.

Obat anti parasit

Ivermectin adalah obat anti parasit yang bisa menghabat replikasi virus agar tak bertambah sehingga bisa habis dengan sendirinya.

Budhi Antariksa, selaku Ketua tim penelitian terapi untuk corona dan dokter Spesialis Penyakit Paru RS Persahabatan mengatakan kalau pemberian obat ini disesuaikan dengan berat badan dan kebutuhan berbeda-beda dari setiap pasien Covid-19.

"Dosis yang diberikan sebesar 12mg untuk berat badan 60 kg, 18mg untuk berat 90 kg dan 24mg untuk berat diatas 90 kg yang harus diminum setiap hari secara berturut-turut" ucap Budhi.

Bisa menghabat badai sitokin

Sementara itu menurut Tauhid Nur Azhar, Ahli Mikro Biologi TFRIC-19) mengatakan kalau penggunaan Ivermectin harus diteliti terlebih dulu untuk digabungkan dengan obat lainnya yang mendukung penyembuhan Covid-19.

Ia percaya bahwa obat ini bisa menghambat virus dan badai sitokin dalam paru-paru pasien Covid-19.

Tengah diteliti dan sudah digunakan di beberapa negara

Selain itu, obat Ivermectin kini juga masih diteliti dan diuji coba di beberapa negara gaes.

Budhi Antariksa mengatakan India dan Mesir sudah melakukan uji coba dengan memberikan 2 tablet per bulan pada tenaga kesehatannya dan ternyata terbukti mereka tak terpapar Covid-19.

Di hari hari kedelapan sampai kesepuluh penggunaan Ivermectin pada paseien Covid-19, rata-rata hasilnya negatif.

Vice President PT Harsen Laboratories, Sofia Koswara mengatakan telah melakukan uji coba dengan membagikan 440 ribu tablet Ivermectin pada pasien Covid-19 sejak September 2020 hingga Mei 2021, dan terbukti hasilnya pasien sembuh di hari ketujuh sampai kesepuluh.

"Ivermectin sudah digunakan di 15 negara dan terakhir itu India dengan dibagi massal selama 5 hari dan 97% virus lenyap di New Delhi, sementara daerah yang tidak menggunakan Ivermectin kasusnya naik hingga 80%," kata Sofia.

Di Peru, sebanyak 8 Provinsi yang masuk dalam zona merah dibagikan Ivermectin dan terbukti kasus Covid-19 di sana menurun. Namun kasusnya kembali melonjak pasca penggunaan obat tersebut distop di negara tersebut.

Sebelumnya Dr Reza, selaku CRSU Imeri FKUI Research dan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin mengatakan obat ini juga sudah diuji dan diberikan pada para santri dengan resep obat cacing karena pada waktu itu belum mendapatkan izin edar dari BPOM.

Dihentikan WHO

Di negara India pemerintah berencana membagikan Ivermectin secara massal ke seluruh warga, namun pembagian obat ini dihentikan WHO. Padahal sebanyak 330 juta rakyat terselamatkan karena menggunakan ivermectin tersebut.

BACA JUGA: Ini Kegunaan Asli Obat Ivermectin yang Disebutkan Menteri Erick Thohir untuk Penanganan Covid-19

Nah, itulah  fakta lengkap obat Ivermectin dari para peneliti dan dokter yang sudah menggunakan untuk pasien Covid-19 gaes.