Simak yuk fakta-fakta Menteri BUMN Erick Thohir yang enggak terlibat bisnis test Polymerase Chain Reaction (PCR) Covid-19 berikut ini.
Baru-baru ini, Menteri BUMN Erick Thohir disebut-sebut terlibat dalam bisnis test PCR Covid-19 nih gaes. Ia disebut memiliki kaitan bisnis atau bahkan memiliki saham di PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).
Adanya kabar tersebut, Juru Bicara Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi pun angkat bicara. Ia memastikan bahwa PT GSI tidak pernah bekerja sama dengan BUMN atau pun mendapatkan dana dari pemerintahan gaes.
"GSI ini tidak pernah kerja sama dengan BUMN ataupun mendapatkan dana dari pemerintah. Justru mereka melakukan genomesequencing secara gratis untuk membantu Kementerian Kesehatan," tegasnya.
BACA JUGA: Fakta-fakta Erick Thohir Jenguk Dorce Gamalama, Gerak Cepat Usai Kunker dan Beri Bantuan Rp 10 Juta
Nah, berikut fakta-fakta Menteri BUMN Erick Thohir yang enggak bisnis PCR Covid-19 yang sudah dirangkum oleh Tim KUYOU.id dari berbagai sumber untuk kamu.
Penjelasan Arya Sinulingga
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga pun angkat bicara menanggapi isu ini. Arya mengatakan, bahwa kabar keterlibatan Erick tersebut merupakan isu yang sangat tendensius. Pasalnya, pelaku industri yang menyediakan tes PCR ini sangat besar. Adapun Erick sudah tidak lagi terlibat dalam proses bisnis setelah menjadi menteri.
"Isu bahwa Pak Erick bermain tes PCR itu isunya sangat tendensius. Bisa kita lihat dari data, sampai kemarin tes PCR itu mencapai 28,4 juta di seluruh Indonesia. Sementara PT GSI yang dikaitkan dengan Pak Erick itu tes PCR yang dilakukan sebanyak 700 ribu," kata Arya dalam keterangannya, pada Selasa 2 November 2021.
"Jadi bisa dikatakan hanya 2,5% dari total tes PCR yang sudah dilakukan di Indonesia, hanya 2,5% jadi 97,5% lainnya dilakukan pihak lain," lanjutnya.
Selain itu, kata Arya, salah satu pemegang saham PT GSI memang ada Yayasan Adaro dengan kepemilikan sebesar 6%. Porsi kepemilikan ini dinilai tidak signifikan gaes.
BACA JUGA: Fakta-fakta Erick Thohir Dicintai Publik Italia, Prestasinya Bikin Takjub Gaes!
Adapun Yayasan Adaro Bangun Negeri ini berkaitan dengan PT Adaro Energy Tbk (ADRO), perusahaan di mana Garibaldi 'Boy' Thohir menjadi direktur utama, yang tak lain adalah kakak kandung dari Erick Thohir.
"Jadi bayangkan, GSI itu hanya 2,5% melakukan tes PCR di Indonesia, setelah itu yayasan kemanusiaan Adaronya hanya 6% [memegang saham PT GSI]. Jadi bisa dikatakan yayasan kemanusiaan Adaro ini sangat minim berperan di tes PCR," terangnya.
Erick Thohir Tidak Terlibat Bisnis PCR Setelah Jadi Menteri
Di samping itu, Erick dinilai sudah tidak aktif lagi dalam melakukan proses bisnis di perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengannya sejak dirinya menjabat sebagai menteri.
"Jadi sangat jauh lah dari keterlibatan atau dikaitkan dengan Pak Erick Thohir. Apalagi dikatakan main bisnis PCR jauh sekali. Jadi jangan tendensius seperti itu kita harus lebih clear melihat semua."
Arya juga menambahkan, ketentuan PCR tidak dikeluarkan oleh Kementerian BUMN gaes. Selain itu, pemerintah juga tidak menunjuk lab tertentu untuk melakukan PCR, kecuali tentunya yang sesuai standar yang ditentukan Kementerian Kesehatan.
Selain itu, jika PCR tidak diwajibkan, maka hal ini justru akan menguntungkan bagi BUMN-BUMN yang menjalankan bisnis pelayanan publik, seperti PT Angkasa Pura (Persero) I-II, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), perusahaan penerbangan, dan hotel.
BACA JUGA: Dari Indonesia to Italia, Erick Thohir Masih Dipanggil Presiden INTER MILAN saat Kunker ke Eropa!
Nah, itu tadi fakta-fakta menteri BUMN Erick Thohir tidak terlibat bisnis PCR gaes. Dimana ia sama sekali tidak terlibat dengan bisnis PCR Covid19 semenjak menjabat sebagai menteri BUMN.
Share to:
Related Article
-
Prabowo Subianto Optimis Bawa Ekonomi Indonesia Tumbuh 8 Persen dalam 3 Tahun
Prabowo Subianto|May 24, 2024 13:00:00