Tanggal 16 November diperingati Hari Toleransi Sedunia, berikut fakta sejarah dan ulasannya.
Setiap tanggal 16 November akan diperingati Hari Toleransi Sedunia. Hari dimana setiap orang diperkenankan untuk saling bertoleransi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Toleransi artinya bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dsb) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.
Dibalik penetapan tanggal 16 November sebagai Hari Toleransi Sedunia, ternyata ada fakta sejarah yang di dalamnya. Buat kamu yang ingin tahu, yuk simak fakta sejarah dan ulasannya dibawah ini.
Baca Juga: 12 November Adalah Father's Day atau Hari Ayah Sedunia, Berikut Fakta Sejarah dan Ulasannya
Fakta Sejarah Hari Toleransi Sedunia
Sejarah diperingatinya Hari Toleransi Sedunia adalah saat diperingatinya Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 16 November 1995. Tak ketinggalan pula pada Pada tahun 1994, UNESCO juga menandai peringatan 125 tahun kelahiran Mahatma Gandhi, yang menjadi salah satu faktor penting dibalik penetapan Hari Toleransi ini.
Di tanggal 16 November 1995, negara-negara anggota UNESO mengadopsi Deklarasi Prinsip-prinsip tentang Toleransi yang berpendapat bahwa toleransi merupakan cara untuk menghindari ketidakpedulian dalam kehidupan bermasyarakat.
Deklarasi tersebut juga membahas mengenai toleransi tidak hanya sebagai kewajiban moral, tetapi juga sebagai persyaratan politik dan hukum bagi individu, kelompok dan Negara.
Hasil deklarasi tersebutlah akhirnya ditetapkan bahwa setiap tanggal 16 November akan diperingati Hari Toleransi Sedunia. Hal ini mulai berlaku sejak 16 November 1996, dimana anggota UNESCO mengundang anggota PBB untuk memperingati Hari Toleransi Sedunia ini.
Ulasan dan Cara Memperingati Hari Toleransi Sedunia
Merujuk dari situs United Nations Association-UK, ada tiga cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Toleransi Sedunia ini, yaitu:
1. Memberikan edukasi tentang perbedaan budaya, agama dan etnis yang ada di sekitar dapat menyebabkan ketidakamanan. Dengan adanya edukasi, diharapkan adanya pemahaman yang lebih baik tentang tradisi dan keyakinan yang berbeda dan penerimaan yang lebih besar dari mereka.
2. Regulasi dan Penegakkan Hukum Perlu adanya UU yang menindak tegas tindakan-tindakan intoleransi seperti ujaran kebencian, diskriminasi, SARA. Serta adanya penegakkan hukum dan peradilan yang menjamin hak-hak para korban intoleransi.
3. Hentikan stereotip negatif, orang yang memiliki stereotip negatif biasanya memiliki prasangka buruk terhadap seseorang atau kelompok yang mendapat 'label' negatif tersebut. Jadi, orang atau kelompok yang memiliki stereotip negatif didorong tidak menghakimi orang lain dengan cara generalisasi.
Baca Juga: 11 November 2021 Adalah Hari Jomblo Sedunia atau Singles Day, Berikut Fakta Sejarahnya
Nah, itulah fakta sejarah dan juga ulasan dibalik penetapan tanggal 16 November sebagai Hari Toleransi Sedunia.
Share to:
Related Article
-
8 Foto Iklan Kos-kosan yang Absurd bin Ngakak, Anak Muda Relate Banget Nih
Update|October 01, 2020 07:00:00