Perdebatan Apakah Bahasa Melayu Berpotensi jadi Bahasa Resmi ASEAN? Ini Kata Nadiem Makarim

Perdebatan Apakah Bahasa Melayu Berpotensi jadi Bahasa Resmi ASEAN? Ini Kata Nadiem Makarim

Perdebatan Apakah Bahasa Melayu Berpotensi jadi Bahasa Resmi ASEAN? Ini Kata Nadiem Makarim

Kolase Foto Nadiem Makarim (Foto: berbagai sumber)


Belum lama ini terdapat perdebatan soal bahasa Melayu yang berpotensi jadi bahasa resmi ASEAN. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim pun ikut angkat bicara. 

Nadiem Makarim menolak usulan soal bahasa Melayu menjadi bahasa resmi ASEAN. Lebih dari itu, Nadiem justru mengungkap bahwa Bahasa Indonesia akan dikedepankan sebagai bahasa resmi ASEAN. 

"Saya sebagai Mendikbudristek, tentu menolak usulan tersebut (usulan Perdana Menteri Malaysia Dato' Sri Ismail Sabri Yaakob agar bahasa Melayu menjadi bahasa perantaran dan bahasa resmi ASEAN). Namun, karena ada keinginan negara sahabat kita mengajukan bahasa Melayu sebagai bahasa resmi ASEAN, tentu keinginan tersebut perlu dikaji dan dibahas lebih lanjut di tataran regional," ungkap Nadiem Makarim dalam keterangan tertulisnya pada Senin, 4 April 2022. 

BACA JUGA: Ini Kebijakan Nadiem Makarim Tentang Kekerasan Seksual Permendikbud 30, Pro Kontra Hingga Disebut Legalkan Zina

Nadiem juga mengimbau agar seluruh masyarakat bahu membahu dengan pemerintah untuk terus memberdayakan dan membela bahasa Indonesia. 

BACA JUGA: Survei ASI Terbaru, Erick Thohir dan Nadiem Makarim Menteri yang Paling Layak Tembus Pilpres 2024 Gaes

Bahasa Indonesia dikedepankan jadi bahasa resmi ASEAN

Menurut Nadiem, Bahasa Indonesia jauh lebih layak untuk dikedepankan jadi bahasa resmi ASEAN. Hal tersebut dilihat dari beberapa keunggulan bahasa Indonesia dari sisi historis, hukum, hingga linguistik. 

"Dengan semua keunggulan yang dimiliki bahasa Indonesia dari aspek historis, hukum, dan linguistik, serta bagaimana bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang diakui secara internasional, sudah selayaknya bahasa Indonesia duduk di posisi terdepan, dan jika memungkinkan menjadi bahasa pengantar untuk pertemuan-pertemuan resmi ASEAN," kata Nadiem. 

Mendikbudristek juga menjelaskan bahwa pada tingkat Internasional, bahasa Indonesia telah menjadi bahasa terbesar di Asia Tenggara yang penyebarannya mencakup 47 negara di seluruh dunia. 

Tak hanya itu, pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) juga dilakukan oleh 428 lembaga, baik yang difasilitasi oleh Badan Pengembang dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, maupun yang diselenggarakan secara mandiri oleh pegiat BIPA, pemerintah, dan lembaga di seluruh dunia. 

Seperti diketahui bersama, bahasa Indonesia juga telah diajarkan sebagai mata kuliah di sejumlah kampus di berbagai negara, dari mulai negara-negara Eropa, Amerika, Australia, hingga kampus-kampus di ASIA. 

BACA JUGA: 5 Menteri Jokowi Paling Solutif Menurut Kami: Nadiem sampai Erick Thohir

Itulah sedikit perdebatan apakah bahasa Melayu berpotensi menjadi bahasa resmi ASEAN. Gimana nih menurutmu gaes?




Nadiem MakarimBahasa MelayuBahasa IndonesiaBahasa Resmi ASEANPotensi Bahasa IndonesiaJadi Bahasa Resmi ASEANBahasa Pengantar ASEAN

Share to: