Potensi Ekonomi Digital Indonesia Rp 5500 Triliun di 2030, Wishnutama: Jangan Sampai Direbut Negara Lain

Wishnutama beberkan bahwa potensi ekonomi digital Indonesia mencapai Rp 5500 triliun di tahun 2030.

Wishnutama juga berpesan bahwa potensi ekonomi digital Indonesia tersebut jangan sampai direbut oleh negara lain.

Baca Juga: Hadiri Rakornas ICCN 2022, Wishnutama Ungkap Web 3.0 Jadi Momentum Kebangkitan Digital Indonesia

Potensi Ekonomi Digital Indonesia

Dalam diskusi di YouTube tersebut, Wishnutama dan Indrawan Nugroho membahas mengenai Jagat Nusantara, sebuah patform sosial berbasis Metaverse yang mengambil setting Ibu Kota Negara.

Disini, Wishnutama sebagai Founding Chairman Jagat Nusantara beberkan alasan dibalik pembangunan Jagat, tantangan-tantangannya dan bagaimana Jagat bisa berkontribusi untuk negeri ini.

Menyinggung soal ekonomi digital Indonesia, berdasarkan data riset dari google temasek, Wishnutama beberkan potensi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai Rp 2000 triliun di tahun 2025. Bahkan di tahun 2030, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai Rp 5500 triliun.

"Data yang sekarang yang kita lihat kan di tahun 2025 ekonomi digital indonesia Rp 2000 triliun. Di tahun 2030, data google temasek atau riset google temasek yang terbaru Rp 5500 triliun," ucap Wishnutama.

Wishnutama Ingatkan Jangan Sampai Direbut Negara Lain

Lebih lanjut, Wishnutama mengingatkan bahwa dengan potensi yang sebesar itu, ekonomi digital Indonesia jangan sampai diambil oleh negara lain, khususnya perusaahan teknologi luar.

"Artinya kan size ekonomi digital sampai Rp 5500 triliun itu menjadi menarik, tapi jangan lupa, giant tech luar tertarik juga," lanjut Wishnutama.

Untuk itu, Wishnutama berpesan Indonesia jangan hanya menjadi pasar saja. Masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda harus melihat peluang ekonomi digital yang sebesar itu.

Baca Juga: Cegah Kejahatan di Dunia Digital, Wishnutama Harap Pemerintah Membuat Aturan Terkait Metaverse: Harus dari Sekarang

"Kita mau apa? mau jadi user aja? atau mau jadi pasar aja? kan pak Presiden bolak balik ngomongin soal ini apa kita mau jadi pasar doang? itu kan pesan dari pak Presiden harus kita cermati, bukan kita sekedar amplifikasi tetapi juga kita harus melihat peluangnya apa," lanjut Wishnutama.