Founder MAJA Labs, Adrian Zakhary menyebutkan bahwa Disruptive Innovation membuat fundamental digital Indonesia makin kuat.
Hal ini Adrian sampaikan dalam acara Sriwijaya Digital Conference 2022 (SDC 2022) pada 10 Desember 2022.
Baca Juga: Buka BDFW 2022, Adrian Zakhary: Persembahan dari MAJA Labs adalah Digital Fashion
Sriwijaya Digital Conference 2022
Sriwijaya Digital Conference adalah event digital tahunan yang digagas Komunitas Palembang Digital, Game Developer Palembang, dan Sumsel Startup Founders.
Pada edisi kali ini, SDC 2022 digelar secara hybrid, yakni secara offline di Telkom Indonesia Witel Sumsel, serta secara online melalui Zoom Meeting yang disiarkan secara langsung di YouTube pada 10 Desember 2022.
SDC 2022 kali ini mengusung tema "Strengthening the Digital Acceleration of Bumi Sriwijaya". Diharapkan acara SDC 2022 ini bisa memperkuat akselerasi digital di Bumi Sriwijaya.
Event ini rutin dilakukan karena ingin meningkatkan fundamental digital pada anak-anak muda serta pelaku bisnis Palembang. Dan tiap kali diadakan, event ini banyak sekali menyerap peserta dari masyarakat hingga mahasiswa sebagai peserta terbanyak.
SDC 2022 juga menghadirkan berbagai sesi menarik seperti 4 Panel Talkshow, Networking Session dan Exhibition Stratup Lokal.
Untuk itu, SDC 2022 menghadirkan berbagai pembicara ternama seperti Ananto Wibisono (Co-Founder and CEO at Alterra), Sofian Hadiwidjaya (CTO Warung Pintar & 30 u 30 Forbes Asia), Salman Subakat (CEO Paragon Technology), Rahmat Albariqi (Founder at Paras), Adrian Zakhary (Komisaris Independen PTPN VIII & Founder MAJA Labs), dan masih banyak lagi.
Disruptive Innovation Sebut Fundamental Digital Indonesia Kuat
Hadir sebagai pembicara secara daring, Adrian Zakhary mengatakan bahwa saat ini Indonesia telah memasuki masa dimana anak-anak muda dan pelaku bisnis di Indonesia mulai melirik dan terjun langsung membangun sebuah startup yang berfokus pada digital Web3.
"Jika berbicara mengenai perkembangan digital di Indonesia, saat ini kita sudah memasuki era dimana kita telah terjun dari Web2 ke Web3 tidak hanya sekedar berbicara mengenai fenomena, defisini Web3 tetapi sudah banyak anak-anak bangsa yang sudah bergerak melakukan perubahan digital dan membuat platform dan membuat produk yang memiliki value punya dampak nyata untuk Indonesia dan dunia," tutur Adrian Zakhary.
Adrian Zakhary merupakan tokoh milenial, pengusaha muda dan tokoh perkembangan Web 3.0 di Indonesia. Dirinya fokus memberikan edukasi digital pada anak-anak muda serta pelaku bisnis di Indonesia.
Adrian Zakhary berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat Web3 di Asia melalui project digital NFT dan Digital fashion yang saat ini ia dikembangkan di Bali, Indonesia.
Sementara itu, Adrian Zakhary menyebutkan bahwa Disruptive Innovation bisa membuat fundamental digital Indonesia makin kuat. Disruptive Innovation sendiri adalah suatu perkembangan baru karena adanya inovasi yang mengubah bagaimana cara, struktur, serta fungsi bisnis dan industri.
"Saya percaya teori Disruptive Innovation ini akan membuat kita lebih dalam yang artinya fundamental kita akan kuat," sebut Adrian.
Value Lebih Penting dari Uang
Adrian menyinggung mengenai potensi ekonomi digital Indonesia yang sangat besar dan harus dimanfaatkan agar masyarakat Indonesia juga merasakan dampak ekonomi yang nyata. Untuk itu, Adrian menegaskan bahwa membangun value merupakan sesuatu yang lebih penting dibandingkan mencari keuntungan.
"Bagi saya saat ini membangun value lebih penting dibanding memikirkan keuntungan semata, itu yang sudah saya lakukan sejak 17 tahun lalu saat saya merantau dari Palembang ke Bandung lalu ke Jakarta. Biarkan orang menilai sendiri dan akhirnya kita menjadi bernilai, itu yang saya bangun saat saya menjalankan bisnis selain harus kreatif dan inovatif," kata Adrian Zakhary.
Baca Juga: Jelang BDFW 2022, Founder MAJA Labs Adrian Zakhary Optimis Digital Fashion Indonesia Bisa Mendunia
Diketahui bahwa potensi ekonomi digital di Indonesia luar biasa, berdasarkan hasil riset dari Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai dari ekonomi digital Indonesia mencapai USD70 miliar pada 2021 atau terbesar di Asia Tenggara. Potensi ekonomi digital tersebut masih terus tumbuh dengan nilai yang diperkirakan akan melonjak menjadi USD146 miliar pada 2025.
Share to:
Related Article
-
Erick Thohir Buka Suara Terkait Yenny Wahid di Komisaris Garuda
Erick Thohir|January 27, 2020 11:00:48