Seniman dan Ilustrator asal Bali, Rakajana diundang menjadi salah satu tamu dalam acara peluncuran Laboratorium NFT Bentara Budaya.
Acara tersebut juga
menghadirkan pameran bertajuk “Meta Art: Merayakan Seni Digital” dimana salah satu
karya dari Rakajana turut ditampilkan di dalamnya.
Dalam kesempatan ini, Rakajana juga sempat menjelaskan bagaimana ia bisa menyelipkan unsur budaya di balik karya-karyanya selama ini hingga menjadi lebih bernilai dan spesial.
Baca juga: Hari Kedua Pameran Seni REVEALS, Rakajana X Evekoss Tampilkan Live Painting "The Beauty of Bali"
Peluncuran Laboratorium NFT dan Pameran Meta Art: Merayakan Seni Digital
Bentara Budaya mengadakan
peluncuran laboratoriun NFT serta pameran bertajuk “Meta Art: Merayakan Seni
Digital”. Acara tersebut dibuka pada hari ini, Jumat, 3 Februari 2023 pukul
15.00 WIB di Bentara Budaya, Jakarta.
Pameran tersebut
menampilkan sejumlah karya seni baik seni digital seperti NFT, karya seni cetak,
animasi dari Bentara Budaya, Kogi NFT, serta Harian Kompas. Acara dibuka secara resmi oleh Ketua Dewan Kesenian Jakarta,
Danton Sihombing.
Laboratorium NFT ini nantinya diharapkan menjadi ruang belajar bersama tentang NFT,
mulai dari mengenali Web3, desain digital, sampai cara pemasaran karya. Sementara
pamerannya sendiri berlangsung hingga 7 Februari mendatang.
Budaya dalam Karya Seni
Seniman Rakajana yang hadir sebagai
undangan dalam acara tersebut membahas mengenai unsur budaya yang selalu terselip
dalam karyanya. Rakajana mengaku di awal karier, ia tidak menyisipkan unsur
budaya melainkan justru gaya dari luar negeri. Namun ternyata unsur budaya yang
digabung dengan anime dan pop art justru yang memberikan nilai tambah dalam setiap
karyanya.
“Aku tuh dari awal karier 2010 itu awalnya
gak ngambil kebudayaan, aku ngambilnya gaya-gaya dari luar full. Trus aku mikir
kok kaya ga ada nilai plusnya ya karyaku, biarpun sebagus apapun aku buat.
Akhirnya 2013 aku coba kombinasiin kesenian bali dengan anime atau apa yang terkenal,
awalnya dibilang kuno tapi lama-lama dapat sorotan,” ujar Rakajana.
Karya Rakajana “Reconnections” Dimuat sebagai Cover Harian Kompas
Karya dari Rakajana yang bertajuk Reconnections menjadi salah satu yang ditampilkan dalam Pameran “Meta Art: Merayakan Seni Digital”. Sebelumnya, karya tersebut pernah menjadi cover untuk Harian Kompas edisi Senin, 27 Juni 2022.
Melalui karya tersebut, Rakajana
menggambarkan seseorang yang mengenakan kacamata realitas berimbuh (augmented
reality) sembari merayakan keberagaman budaya Indonesia. Pria asal Bali
tersebut menilai bahwa perkembangan dunia yang mengarah ke web3 sekarang ini,
dapat berjalan beriringan tanpa meninggalkan identitas budaya.
“Adaptasi dan inovasinya tuh mungkin pas ya aku, maksudnya disaat orang lain belum nyoba ke NFT aku nyoba NFT juga, mungkin poin plusnya itu,” kata Rakajana.
Sebagai seniman muda, Rakajana cukup terbilang sukses. Ia tidak hanya bergulat di karya seni konvensional melainkan juga mengikuti tren digital termasuk NFT. Selain itu, Rakajana juga telah berhasil membangun sebuah creative studio seni bernama HNS (Hope Never Sleep) Studio di tahun 2015.
Baca juga: Rakajana Hadirkan Karya Seni "Deep Sea" di Pameran REVEALS, Terinspirasi dari Kisah Cinta Sendiri
Awal pendirian studio tersebut, Rakajana hanya merekrut 2 kawannya untuk berabung dan memasarkan produk berupa kaos, art print, post card, pouch, tote bag, dan lainnya. Pelanggan HNS Studio kini berasal dari wisatawan domestik juga mancanegara, seperti Jakarta, Yogyakarta, Amerika hingga Australia.
Share to:
Related Article
-
Menambah Daftar, Green Day Ikut Tunda Tanggal Tur Asia Karena Virus Corona
Update|February 29, 2020 16:00:00