Gagal Gelar Piala Dunia U-20, Ini Sederet Sanksi yang Berpotensi Jatuh ke Indonesia

Gagal Gelar Piala Dunia U-20, Ini Sederet Sanksi yang Berpotensi Jatuh ke Indonesia

Gagal Gelar Piala Dunia U-20, Ini Sederet Sanksi yang Berpotensi Jatuh ke Indonesia

Piala Dunia U-20 2023 Gagal Digelar (Foto: Istimewa)


Indonesia telah resmi gagal menggelar Piala Dunia U-20 2023 yang sejatinya akan berlangsung pada 20 Mei 2023 mendatang.

Hal ini terjadi setelah pertemuan Presiden FIFA, Gianni Infantino, dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, di Doha, Qatar, Rabu (29/3) malam WIB. FIFA merilis pernyataan resmi mereka yang menyatakan bahwa Indonesia batal untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023.

Sederet sanksi dan denda pun berpotensi akan jatuh ke Indonesia, apalagi FIFA telah mengeluarkan pernyataan bahwa Indonesia dalam hal ini PSSI akan mendapatkan sanksi karena gagal menggelar Piala Dunia U-20 2023.

Baca Juga: Turnamen Tinggal 2 Bulan Lagi, FIFA Resmi Copot Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 2023

Apa saja sanksi yang berpotensi jatuh ke Indonesia ini? Yuk simak penjelasannya di bawah sini.

Denda

FIFA sebenarnya tidak mengatur secara lengkap mengenai tuan rumah yang batal menggelar pertandingan karena alasan politik.

Namun, dalam aturan disiplin terbaru mereka, asosiasi atau klub akan terkena sanksi denda minimal 10 ribu Swiss Franc atau setara Rp 165 juta apabila pertandingan tak dapat berlangsung.

Di Piala Dunia 2022, FIFA juga pernah mengatur soal asosiasi yang mundur dari helatan akbar tersebut. Asosiasi yang mundur paling lambat sebelum 30 hari sebelum dimulainya turnamen bisa dikenakan denda CHF 250 ribu atau Rp 4,1 miliar. Sedangkan asosiasi yang mundur dalam 30 hari sebelum turnamen kena denda CHF 500 ribu atau Rp 8,2 miliar.

Diusir dari Kompetisi FIFA

Di aturan Piala Dunia 2022, FIFA juga membuka sanksi disiplin tambahan termasuk pengusiran asosiasi yang mundur dari kompetisi FIFA. Aturan disiplin FIFA tahun 2023 juga membuka adanya sanksi tambahan selain denda.

Dikucilkan di Dunia Sepakbola

Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulinga khawarir jika Indonesia akan dikucilkan di dunia internasional. Hal ini juga terdampak pada kompetisi sepak bola di Indonesia yang telah terdaftar di FIFA.

"Jika kita dikucilkan, maka Liga kita ini kan enggak ada lagi," kata Arya.

Peluang Jadi Tuan Rumah Event Olahraga Mengecil

Karena dianggap gagal menggelar Piala Dunia U-20 2023, dikhawatirkan peluang Indonesia untuk menjadi tuan rumah event olahraga menjadi mengecil, seperti Piala Dunia dan Olimpiade.

Kerugian yang Besar

Pemerintah Indonesia sendiri sudah menggelontorkan banyak biaya untuk mempersiapkan perhelatan Piala Dunia U-20 2023, seperti renovasi enam stadion yang rencananya akan dipakai untuk Piala Dunia U-20.

Disebutkan bahwa biaya untuk melakukan renovasi enam stadion itu mencapai Rp 400 miliar. Selain itu, Kemenpora juga sudah mengajukan anggaran untuk Piala Dunia U-20 ini sebanyak Rp 500 miliar di tahun 2022 dan Rp 500 miliar di tahun 2023.

Hal ini pastinya akan menjadi kerugian yang besar bagi Indonesia yang sudah mengeluarkan dana tersebut, namun nyatanya Piala Dunia U-20 2023 gagal digelar di Indonesia.

Erick Thohir Sudah Berjuang Semaksimal Mungkin

Ketum PSSI, Erick Thohir mengeluarkan pernyataannya setelah FIFA resmi mencabut status tuan rumah Indonesia.

Erick sebelumnya sudah bertemu dan berdiskusi dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino di Qatar. Erick pun sudah berjuang semaksimal mungkin agar Piala Dunia U-20 tetap digelar di Indonesia. Namun, keputusan FIFA tetap pada pembatalan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia.

"Saya sudah berjuang maksimal. Setelah menyampaikan surat dari Presiden Jokowi, dan berbicara panjang dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, kita harus menerima keputusan FIFA yang membatalkan penyelenggaraan event yang kita sama-sama nantikan itu," ujar Erick Thohir.

Erick Thohir mengatakan bahwa sebagai anggota FIFA, PSSI harus patuh dan mengikuti aturan yang sudah ditetapkan FIFA.

"Indonesia adalah salah satu anggota FIFA, sehingga untuk urusan sepakbola internasional, kita harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan," lanjutnya.

Seluruh pesan dari Presiden Jokowi hingga punggawa Timnas U-20 kepada FIFA pun sudah Erick Thohir sampaikan. Namun, FIFA tetap memutuskan untuk membatalkan penyelenggaraan tersebut, dan PSSI harus menaatinya.

"Meskipun saya tadi sudah menyampaikan segala hal kepada Gianni, apa yang dititipkan Presiden, pecinta sepakbola, anak-anak timnas U-20, dan juga suporter setia sepakbola, tapi karena kita anggotanya dan FIFA menilai situasi saat ini tidak bisa dilanjutkan penyelenggaraannya, maka kita harus tunduk," ucapnya.

Erick Thohir pun meminta kepada para pecinta sepak bola Indonesia untuk tetap bersemangat, karena hal ini bisa dijadikan pembelajaran agar sepak bola Indonesia menjadi lebih baik lagi.

"Kita harus tegar. Saya minta semua pecinta sepakbola tetap berkepala tegak atas keputusan berat FIFA ini. Sebab saya berpendirian, karena itu, ini saatnya kita harus membuktikan kepada FIFA untuk bekerja lebih keras untuk melakukan transformasi sepak bola, menuju sepak bola bersih dan berprestasi," pungkasnya.

Baca Juga: Timnas Indonesia Batal Tampil di Piala Dunia U20, Pemain Kecewa dengan Ganjar Pranowo

Nah, itulah sederet sanksi yang Berpotensi Jatuh ke Indonesia karena gagal menyelenggarakan Piala Dunia U-20 2023.




Piala Dunia U-20 2023Piala Dunia U-20 gagalPiala Dunia U-20 batalFIFAPSSISanski FIFA ke IndonesiaDenda FIFA ke Indonesia

Share to: