Mengenal Yuranda Khumaira, NFT Artist yang Manifestasikan Kehidupan lewat NFT

Yuranda Khumaira kini menjadi salah satu NFT Artist asal Indonesia. Ia berhasil memanifestasikan hal-hal dalam kehidupan lewat NFT.

Sebelum menjadi NFT Artist, Yuranda Khumaira juga populer di Quora dan pernah menerbitkan buku.

Baca juga: Fakta Menarik Duck Goes Places, NFT Karya Anak Bangsa Hadirkan Kisah Para Bebek Petualang

Yuranda Khumaira Lulusan Trisakti 

Yuranda Khumaira adalah seorang penulis, desainer grafis, illustrator dan NFT Artist yang kini berusia 34 tahun. Ia merupakan lulusan Desain Komunikasi Visual dari Universitas Trisakti pada tahun 2011. Perempuan yang kini tinggal di Jakarta tersebut juga pernah bekerja sebagai seorang Creative Content Marketing.

Menjadi NFT Artist

Belakangan, Yuranda Khumaira juga mulai terjun ke dunia NFT Artist. Ia cukup aktif menawarkan sejumlah karyanya di berbagai platform jual beli NFT. Karya-karya dari Yuranda syarat dengan makna pandangan tentang berbagai cerita dalam kehidupan. 

Salah satu koleksi dari Yuranda Khumaira adalah NFT yang berjudul ARTventure. Karya tersebut merupakan koleksi yang berangkat dari kekagumannya untuk karakteristik masing-masing karya sang maestro seni seperti From Van Gogh, David Hockney, Junji Ito dan banyak lagi.

Sebelum Menjadi NFT Artist, Yuranda Khumaira Populer di Situs Quora

Sebelum menekuni dunia NFT, Yuranda lebih dulu populer di situs Quora. Platform tersebut adalah sebuah situs pertukaran pengetahuan yang mana di dalamnya mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan tentang topik apa pun yang bisa dijawab oleh penggunanya.

Baca juga: Diskusi MAJA Labs dan METARUPA, Bersinergi Menuju Mass Adoption Web3 dan NFT di Indonesia

Yuranda aktif sejak Maret 2017 dan telah memiliki lebih dari 14 juta tayangan konten. Jawaban-jawaban Yuranda di Quora yang berisikan pengalaman hidup dan pendapat pribadinya kemudian ia salin menjadi sebuah buku. Dilengkapi dengan ilustrasi yang ia buat sendiri. Buku tersebut kemudian diterbitkan dengan judul “Catatan Perjalanan Pikiran”.