Aktris Alice Norin baru-baru ini mengabarkan bahwa ia mengidap Kanker Sarkoma. Hal ini diungkapkan Alice Norin melalui unggahannya di Instagram pada Jumat (16/2/2024).
Kanker Sarkoma disebut sebagai kanker langka dan ganas yang berkembang di otot rahim. Penyakit ini juga disebut sebagai Sarkoma jaringan lunak, kondisi langka dimana sel kanker bermula dari jaringan lunak pada tubuh.
Sedangkan jaringan lunak sendiri merupakan jaringan yang menghubungkan struktur dan organ tubuh manusia. Jaringan yang dimaksud adalah lemak, otot, pembuluh darah, saraf, tendon dan lapisan pada tulang sendi.
Baca Juga: Menghilang dari Dunia Entertainment, Alice Norin Idap Kanker Sarkoma
Nah, buat kamu yang belum tahu apa itu Kanker Sarkoma? Yuk simak penjelasannya di bawah sini, lengkap gejala dan cara mengobatinya.
Pengertian Kanker Sarkoma
Foto: Istimewa
Melansir dari artikel Rumah Sakit Pusat Pertamina, Kanker Sarkoma adalah jenis kanker yang dimulai di jaringan ikat, yang merupakan jaringan yang menghubungkan, mendukung, dan melindungi bagian tubuh lainnya.
Sarkoma dapat terjadi di mana saja di tubuh, tetapi paling sering terjadi di tulang, otot, dan jaringan lunak.
Ada lebih dari 100 jenis sarcoma yang berbeda. Setiap jenis sarcoma memiliki karakteristik yang unik, tetapi semua sarcoma memiliki satu kesamaan: mereka adalah kanker yang ganas, yang berarti mereka dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Gejala Kanker Sarkoma
Foto: Istimewa
Masih dari website yang sama, Gejala sarcoma dapat bervariasi tergantung pada jenis dan lokasi tumor. Beberapa gejala umum sarcoma meliputi:
- Benjolan yang tidak nyeri
- Nyeri tulang
- Kelelahan
- Kehilangan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- Demam
- Berkeringat di malam hari
Jika mengalami salah satu gejala ini, penting untuk segera menemui dokter. Sarkoma adalah penyakit yang serius, tetapi dengan diagnosis dan pengobatan yang tepat, prognosisnya biasanya baik.
Selain itu, ada beberapa faktor yang mempengaruhi meningkatnya risiko terkena Kanker Sarkoma, diantaranya:
- Usia: Sarkoma lebih sering terjadi pada orang dewasa yang berusia di atas 50 tahun.
- Riwayat keluarga: Jika memiliki riwayat keluarga dengan Sarkoma, kamu memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena penyakit ini.
- Paparan radiasi: Paparan radiasi, seperti yang digunakan dalam pengobatan kanker, dapat meningkatkan risiko terkena Sarkoma.
- Infeksi virus tertentu: Infeksi virus tertentu, seperti virus Epstein-Barr dan virus hepatitis B, dapat meningkatkan risiko terkena Sarkoma.
- Paparan bahan kimia tertentu: Paparan bahan kimia tertentu, seperti asbestos, dapat meningkatkan risiko terkena Sarkoma.
Baca Juga: Inara Rusli Sebut Virgoun Alami NPD, Ini Penyebab dan Gejala Pengidapnya
Cara Mengobati Kanker Sarkoma
Foto: Istimewa
Masih dari website yang sama, Sarkoma didiagnosis dengan pemeriksaan fisik dan tes pencitraan, seperti CT scan, MRI, atau PET scan. Tes biopsi juga dapat dilakukan untuk mengambil sampel jaringan dari tumor untuk pemeriksaan di bawah mikroskop.
Pengobatan Sarkoma tergantung pada jenis dan lokasi tumor, serta stadium kanker. Pengobatan Sarkoma biasanya meliputi operasi, kemoterapi, dan terapi radiasi.
Operasi adalah pengobatan utama untuk Sarkoma. Operasi digunakan untuk mengangkat tumor dan jaringan sehat di sekitarnya. Kemoterapi dan terapi radiasi dapat digunakan untuk membunuh sel-sel kanker yang tersisa setelah operasi.
Prognosis Sarkoma tergantung pada jenis dan lokasi tumor, serta stadium kanker. Sarkoma yang didiagnosis dan diobati pada tahap awal biasanya memiliki prognosis yang baik. Sarkoma yang didiagnosis dan diobati pada tahap lanjut biasanya memiliki prognosis yang lebih buruk.
Sarkoma adalah penyakit yang serius, tetapi dengan diagnosis dan pengobatan yang tepat, prognosisnya biasanya baik. Jika kamu mengalami salah satu gejala Sarkoma, penting untuk segera menemui dokter.
Share to:
Related Article
-
Jessica Mila Melahirkan, Yakup Hasibuan Ungkap Nama Sang Buah Hati
Update|March 21, 2024 16:51:38