Pemerintah melalui Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah meluncurkan cetak biru kota cerdas/smart city Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berlokasi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Cetak biru ini merupakan gambaran menyeluruh perkembangan ibu kota baru Indonesia, dengan cita-cita mewujudkan kota layak huni serta berstandar kualitas hidup yang sangat baik.
Baca Juga: Pajak Kripto Sumbang Rp 39 M untuk Kas Negara, Founder MAJA Labs Sebut Web3 Berkembang Pesat
Blockchain digambarkan sebagai teknologi yang memungkinkan untuk penyimpanan data dan terdistribusi dengan aman. Data tersebut bersifat transparan sesuai mekanisme blockchain, dapat dimanfaatkan untuk mengelola berbagai aspek perkotaan, mulai dari sistem administrasi publik hingga pengelolaan sumber daya kota.
Dalam administrasi publik, blockchain dapat menyederhanakan proses pelayanan publik, seperti pendaftaran properti atau penerbitan izin usaha, efisien dan bertujuan mencegah terjadinya korupsi.
Sedangkan untuk pengelolaan sumber daya kota, teknologi ini dapat membantu pelacakan dan pengelolaan sumber daya energi atau air, dan juga memastikan distribusi yang lebih efektif dan mengurangi limbah.
Menanggapi rencana pemanfaatan blockchain di IKN, Founder MAJA Labs, Adrian Zakhary menyambut baik hal tersebut, ia mengatakan sudah saatnya pemerintah mulai menggunakan teknologi Web3 dan juga blockchain itu sendiri.
"Rencana pemanfaatan teknologi blockchain di IKN ini patut di apresiasi, karena sudah sewajarnya Pemerintah Indonesia mulai menggunakan blockchain dalam kegiatan pemerintahan," ujar Adrian Zakhary.
Foto: MAJA Labs
Adrian sendiri berharap agar hal ini tak hanya menjadi rencana dan bisa terealisasikan, karena menggunakan teknologi blockchain mampu mempermudah berbagai urusan pemerintahan.
Baca Juga: Founder MAJA Labs Dorong Pengembangan Pasar Kripto di Indonesia
"Harapannya sih semoga bisa terlaksana bukan hanya menjadi wacana. Teknologi blockchain sendiri mampu mempermudah berbagai urusan pemerintahan, seperti penyimpanan data dan pengelolaan sumber daya alam," ungkap Adrian.
Share to:
Related Article
-
Potensi Ekonomi Digital Indonesia Rp 5500 Triliun di 2030, Wishnutama: Jangan Sampai Direbut Negara Lain
Wishnutama|November 24, 2022 11:29:04