Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang juga merupakan wakil presiden terpilih, bercerita tentang Lokananta yang dulunya tak terawat.
Gibran juga menceritakan bahwa di ruang studio rekaman dulu banyak rayap, bahkan alat-alat untuk rekamannya pun masih yang versi lama. Namun kini, semuanya telah diganti dengan yang baru.
Baca Juga: Ratusan Mobil Hias Kriya dan Budaya Meriahkan HUT Ke-44 Dekranas di Solo
“Ini dulu isinya rayap semua loh isinya rayap, alat alat oh nggak kelihatan ketutupan ketutupan stage, di sana kan alat alatnya juga sudah sangat Jadul kita perbarui semua,” kata Gibran ketika menghadiri “Gathering Gen Digital Revolusi Mental” di Lokananta Bloc, Solo, Jawa Tengah, Rabu (22/5).
Lokananta merupakan sebuah studio rekaman musik legendaris. Diketahui bahwa Lokananta juga merupakan perusahaan rekaman pertama di Indonesia, yang didirikan pada tahun 1956.
Lokananta merupakan “Titik Nol” musik Indonesia dan mengalami masa kejayaan di tahun 1970-1980-an dengan mengorbitkan sejumlah legenda musik Indonesia, seperti Gesang, Waldjinah, Bing Slamet, Titiek Puspa, dan Sam Saimun serta sejumlah penyanyi lainnya.
Pada November 2022, Kementerian BUMN melakukan revitalisasi, dan sekarang mengubah Lokananta menjadi lebih dari sekadar pabrik piringan hitam atau perusahaan rekaman, tetapi menjadi destinasi wisata berbasis musik yang juga menawarkan pengalaman kreatif dan niaga bagi musisi, seniman, dan UMKM.
Gibran menuturkan Pemkot Solo akan terus menghadirkan tempat-tempat public space yang bisa dimanfaatkan anak muda, untuk berkegiatan yang produktif.
“Banyak public space yang gratis, kita gratiskan semua dan kadang-kadang kalau ada EO-EO ada acara-acara muda yang perlu menutup jalan pun kita iyakan semua,” lanjut Gibran.
Dalam kesempatan tersebut, Gibran juga mengungkapkan rencana pembukaan kembali Taman Balekambang setelah direvitalisasi, yang akan diresmikan dan dibuka untuk umum pada bulan Juni 2024.
“Kita nanti bulan depan kita resmikan Balekambang ya, itu nanti jadi tempat baru, nanti untuk untuk anak-anak muda,” ungkap Gibran.
Sebagai informasi, Taman Balekambang Solo telah menyelesaikan proses revitalisasi yang mencakup renovasi besar-besaran dengan anggaran mencapai Rp154,7 miliar. Dalam proses ini, keberadaan pohon-pohon besar dan tua yang telah ada sebelumnya dipertahankan untuk mempertahankan daya tarik alaminya.
Konsep revitalisasi ini mengusung ide botanical garden dengan menggunakan material bebatuan alam sebagai elemen pendukung, menjadikan Taman Balekambang sebagai inkarnasi nyata dari Taman Ekologi Budaya Jawa.
Baca Juga: Sukses Besar, Total Transaksi Dekranas Expo 2024 di Solo Capai Rp 4,3 Miliar
Taman Balekambang Solo bukan hanya sekadar wadah pelestarian alam, tetapi juga mencerminkan kearifan lokal Solo dalam setiap aspeknya. Harapannya, taman ini akan menjadi pusat budaya Jawa yang memperkaya pengalaman wisatawan.
Share to:
Related Article
-
Pakar Ungkap Hilirisasi Digital Mampu Mengakselerasi Kedaulatan Digital Bangsa
Adrian Zakhary|March 06, 2024 16:00:00