Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) tengah mencari mitra dari sektor swasta untuk membantu memajukan teknologi keamanan blockchain yang dikenal sebagai PARANOID.
PARANOID, atau Powerful Authentication Regime Applicable to Naval Operational Flight Program Integrated Development, merupakan sebuah sistem berbasis blockchain yang dirancang untuk melindungi perangkat lunak dari serangan siber selama proses pengembangan dan penyebarannya.
Baca Juga: Adrian Zakhary Ungkap Alasan MAJA Labs Berpusat di Bali
PARANOID bekerja dengan cara memverifikasi file di seluruh node pada setiap langkah pengembangan melalui blockchain. Setiap tindakan yang dilakukan pengembang didaftarkan sebagai entri di blockchain PARANOID yang menciptakan ledger aktivitas yang komprehensif.
Jika ada upaya dari aktor jahat untuk membajak atau meretas perangkat lunak selama pengembangan dengan mengedit, mengganti, atau menghapus kode atau file, perubahan tersebut akan gagal diverifikasi terhadap database sistem PARANOID yang tidak dapat diubah pada blockchain.
Pakar digital, Adrian Zakhary menyebut langkah ini sebagai sebuah inovasi yang signifikan. Karena Blockchain bisa memberikan transparansi dan integritas yang tinggi untuk keamanan militer melalui siber.
"Pengembangan blockchain oleh Angkatan Laut AS merupakan inovasi signifikan. Blockchain dapat memberikan transparansi dan integritas yang tinggi, yang sangat penting untuk keamanan militer," sebut Adrian Zakhary.
Adrian Zakhary yang juga merupakan Founder MAJA Labs itu berharap langkah inovatif ini bisa diterapkan oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) maupun instansi militer lainnya. Karena menurutnya, teknologi blockchain sangat membantu dalam berbagai hal di dunia militer terutama dalam hal serangan siber.
Baca Juga: Captain Tsubasa Hadir Dalam Game NFT, Adrian Zakhary Harap Munculnya Kolektor Baru
"Teknologi blockchain sangat bisa diterapkan di Indonesia, penggunaan blockchain dalam sistem komunikasi TNI AL dapat meningkatkan keamanan dan privasi dalam pertukaran informasi sensitif, seperti rencana operasi, strategi pertahanan, dan komunikasi antara unit-unit militer," ungkap Adrian.
Share to:
Related Article
-
Erick Thohir Apresiasi Tadex Sebagai Paltform Transformasi Digital
Erick Thohir|June 29, 2021 17:35:11