Adrian Zakhary Ungkap Alasan MAJA Labs Berpusat di Bali

MAJA Labs dikenal sebagai enablers Web3 di Indonesia yang berpusat di Bali. Founder MAJA Labs, Adrian Zakhary pun mengungkapkan alasan mengapa MAJA Labs berpusat di Bali, bukan di daerah lain di Indonesia.

Adrian menyebut Bali sebagai jendela dunia, dimana para digital nomaden yang kini terjun ke dunia blockchain memilih tinggal di Bali dan mereka pun membentuk project-project NFT di Pulau Dewata.

Baca Juga: Adrian Zakhary Sebut Kolaborasi Jadi Langkah MAJA Labs Edukasi Web3 di Indonesia

"Kita menelurkan MAJA Labs itu di Bali, karena kita melihat bahwa hari ini Bali masih menjadi jendela dunia, dimana Bali menjadi tempat tinggal para digital nomad dari seluruh dunia, para digital nomad ini pun sudah terjun ke dunia blockchain, Web3 dan akhirnya mereka membentuk project-project NFT," ungkap Adrian Zakhary dikutip dari kanal YouTube Inilahcom.

Lebih lanjut, Adrian mengatakan bahwa Bali memiliki potensi untuk dikembangkan dari segi Web3, karena memiliki seniman lokal ditambah dengan hadirnya para digital nomad yang tadi, sehingga bisa dipertemukan dan akhirnya menciptkan kolaborasi dalam bentuk Web3.

"Kita melihat di Bali banyak senimannya, baik fine artist maupun digital artist, akhirnya di Bali kita melihat selain ada kreator, ada juga blockchain developer, investor, akhirnya kita mengajak mereka untuk ketemu melalui workshop, sharing session antara artist dengan investor di Samsara Living atau Tampak Siring, sehingga kita menciptkan kemistri," kata Adrian Zakhary.

Baca Juga: Captain Tsubasa Hadir Dalam Game NFT, Adrian Zakhary Harap Munculnya Kolektor Baru

MAJA Labs aktif mengembangkan Web3 di Indonesia melalui Bali sebagai pusatnya. Untuk mengembangkannya, MAJA Labs melakukan berbagai inovasi dan kegiatan untuk mengedukasi Web3 di Indonesia, seperti berkolaborasi dengan project Web3, mengadakan seminar hingga menggelar event besar berskala internasional, Bali Digital Fashion Week 2022.