Tak Hanya Gen Z, Puspenpol Soroti Gen Alpha yang Aktif di TikTok

Tak Hanya Gen Z, Puspenpol Soroti Gen Alpha yang Aktif di TikTok

Tak Hanya Gen Z, Puspenpol Soroti Gen Alpha yang Aktif di TikTok

Direktur Strategi Puspenpol, Adrian Zakhary (foto: Dok. Puspenpol)


Generasi alpha atau anak-anak yang lahir di tahun 2010 hingga 2025 disebut banyak mengonsumsi tontonan dari Youtube dan TikTok. Mereka bahkan menghabiskan waktu selama 160 menit sehari untuk kedua platform tersebut. 

Hal ini diungkap melalui sebuah riset berjudul Precice Advertiser Report: Kids atau disebut PARK yang dirilis oleh perusahaan video kontestual, Precise TV dan sebuah agensi riset anak-anak dan keluarga, Giraffe Insights.

Baca jugaPuspenpol Sebut FYP TikTok Game Changer Politik Indonesia

"Salah satu tren yang kami bantu untuk dimanfaatkan oleh brand adalah video berdurasi pendek yang mendapatkan perhatian lebih dari anak-anak. Gen alpha secara teratur menonton YouTube Shorts dan TikTok, dengan hampir 70% menonton satu hingga dua jam setiap hari," kata Christian Dankl, Co-Founder dan Chairman Precise TV.

(foto: Dok. Puspenpol)

Hal ini sejalan dengan kajian dari Pusat Penerangan Politik (Puspenpol) beberapa waktu lalu yang menyebutkan bahwa Gen Z lebih aktif di media sosial TikTok dibandingkan dengan lainnya. Hal tersebut menyebabkan TikTok jadi game changer untuk isu politik di Indonesia. 

“Terbukti gak cuma Gen Z yang eksis dan aktif di TikTok, hal ini menunjukan bagaimana TikTok sangat menarik bagi user media sosial di Indonesia bahkan di dunia dari berbagai kalangan,” kata Adrian Zakhary, Direktur Strategi Puspenpol. 

“Itulah yang membuat TikTok berhasil menjadi game changer politik Indonesia khususnya di Pemilu kemarin,” imbuhnya.

Baca jugaPuspenpol: Silent Majority dari Gen Z dan Milenial ada di TikTok

Kedepannya, Adrian menilai para politikus juga mesti memberikan perhatian pada Gen Alpha di TikTok. Termasuk mengatur regulasi konten yang dikonsumsi hingga menyediakan edukasi menarik melalui platform tersebut. 

“Indonesia ini pengguna TikTok terbanyak kedua setelah Amerika Serikat, jadi layak buat diperhitungkan sebagai referensi politik. Para politikus yang sebelumnya aktif berkampanye, kini bertanggung jawab untuk memberikan edukasi yang baik bagi para Gen Alpha dan Gen Z di media sosial khususnya TikTok,” tegas Adrian.




Adrian ZakharyPuspenpolPusat Penerangan PolitikTikTok

Share to: