Seniman asal Jogja, Ramadhan Arif Fatkhur membuat karya instalasi berbahan baku aluminium yang dikenteng menggunakan metode khusus.
Karya yang hadir di ARTJOG 2024 ini mengusung konsep ramalan, otomotif hingga cerita Habil dan Qabil.
Baca Juga: Ignatia Nilu Ajak Pengunjung ARTJOG 2024 Eksplorasi Makna di Balik Karya Seniman
Arif Fatkhur menjelaskan karya instalasinya ini berjudul 'Adrenaline of Avantgarde'. Sedangkan medianya dari aluminium yang berpadu dengan teknik kenteng.
"Bahan baku karya saya ini full aluminium lalu dikenteng. Nah, ini kenteng dengan metode pembuatan mal menggunakan kawat, jadi sebenarnya emboss tapi dengan teknik pengentengan," katanya saat ditemui di Jogja National Museum, Kota Jogja, Sabtu (10/8).
"Kalau emboss kan dicari positif dan negatif, nah kalau pengentengan langsung jadi hanya negatifnya saja," lanjut pria yang kerap disapa Rama ini.
Rama menyebut, pemilihan aluminium sebagai bahan baku karyanya bukan tanpa alasan. Semua itu untuk menonjolkan karakternya di dunia seni rupa dan di sisi lain aluminium harganya terjangkau dan teksturnya mudah dibentuk.
"Kalau aluminium dapat kita stok, dengan mencari di toko material hanya kualitasnya sangat berbeda. Terus kenapa aluminium? Mungkin salah satu karakter yang menciptakan sesuatu yang berbeda untuk dilihat dari seniman-seniman lain, dan penggunaan aluminium sudah sejak tahun 2014-2015," ujarnya.
Selain itu, kerangka tersebut juga merepresentasikan dari Qabil dan Habil, dua orang putra Adam. Di mana dalam cerita agama bahwa Habil mati karena terbunuh oleh Qabil, saudaranya yang tidak terima oleh perjodohan dan menciptakan pembunuhan pertama kali di dunia.
"Terus 13 kepala yang gede-gede ini representasi dari si Qabil ini menentukan wujud-wujud dari manusia itu sendiri, seperti ada yang seperti tikus, mati terbakar, atau mungkin tertusuk oleh pedang yang merupakan simbol gila perang atau kekuasaan," ucapnya.
Menyoal konsep, Rama menyebut jika karyanya bercerita tentang konsep idealis dirinya dan juga konsep dari tema dari ARTJOG yaitu, ramalan. Bahkan, untuk memperdalam konsep itu Rama sengaja tidak menggunakan warna-warni pada karyanya.
"Sebenarnya ceritanya selalu menyangkut dengan tema ARTJOG yaitu ramalan. Idealis saya bercerita bahwa ramalan bagi seorang seniman adalah idealismenya masing-masing. Karena kepercayaan tentang ramalan itu mewujudkan sesuatu atau mitos di depan yang bisa terwujud atau tidak," ucapnya.
Baca Juga: Profil Alisa Chuncue, Seniman Asal Thailand Raih Young Artist Award ARTJOG 2024
"Itu adalah bentuk dari sikap seniman yang meramalkan dari bentuk sudut pandang karya. Di sini saya juga sengaja tidak menggunakan cat atau colour untuk merepresentasikan ramalan futuristik ke depan," imbuh Rama.
Share to:
Related Article
-
Cerita Audrey Bisa Lolos Galeri Masterchef 2020, Gara-gara Ini Gaes
Update|November 22, 2020 05:00:00