Dalam era digital yang terus berkembang pesat, kedaulatan digital menjadi isu krusial bagi negara-negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
MAJA Labs percaya bahwa kedaulatan digital bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi, kemandirian, dan keamanan digital untuk membangun infrastruktur digital yang mandiri dan berkelanjutan.
Baca Juga: MAJA+ X Rimpang Digital: VR Art Experience Super Keren di Bali Digifest 2024
Founder sekaligus CEO MAJA Labs, Adrian Zakhary mengungkapkan kedaulatan digital adalah keharusan untuk menyiapkan Indonesia Emas 2045. Jangan sampai kehilangan momentum.
Hal ini ia ungkapkan saat menjadi pembicara di panel diskusi kolaborasi MAJA Labs dan Bali Digifest 2024 bertema "Artistic Evolution: AI and NFTs Redefining Creativity in Web3" pada Sabtu (17/8) di Taman Budaya Provinsi Bali.
Menurut Adrian saat ini di era awal perkembangan Web3 adalah waktu yang terbaik untuk bangun ekosistem digital yang lebih mandiri.
“Kedaulatan Digital adalah sebuah keniscayaan, terutama dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 nanti. Pada era Web3, Indonesia masih punya harapan untuk menciptakan dan memiliki karya anak bangsa, yang juga digunakan oleh kita sendiri, dengan jumlah pengguna yang massive. Sejak 2020, Maja Labs terus berkomitmen untuk membangun Gerakan Kedaulatan Digital Republik Indonesia.” Kata Adrian Zakhary di Bali, Sabtu (17/8).
AR Fashion Show di Bali Digifest 2024
Bertepatan dengan HUT RI ke-79, MAJA Labs dan Drezzo mempersembahkan AR Fashion and Phygital Show dalam rangkaian acara Bali Digifest 2024. Di acara ini MAJA Labs tidak hanya tampilkan teknologi digital yang inovatif namun juga angkat budaya lokal nusantara.
“Melalui Phygital Fashion Show, kami menampilkan karya-karya anak bangsa, yang mampu mengangkat budaya Bali melalui Kain Endek dan Songket, dan ditampilkan dengan Teknologi Augmented Reality (AR). Kami juga menampilkan fashion yang berasal dari pakaian bekas untuk diolah menjadi pakaian kekinian, lalu dibuat AR-nya, dibuat NFT dan bisa digunakan baik Fisik maupun Digitalnya. Baik melalui metaverse (virtual) maupun dengan kasat mata." Ungkap Adrian.
Ada delapan baju ditampilkan dalam digital fashion dan empat dalam bentuk phygital fashion yang berkolaborasi dengan FTW. Baju yang ditampilkan diantaranya bertemakan Nusa Harmony, Chromatic Valkyrie, Holographic Hero, Looks Balinese Endek, Andraworld Collaboration Looks, WTF Black Denim, Pink Glamor, SunKissed, Oceanic Jewel Gown.
Banyak orang sangat tertarik serta antusias dengan pemanfaatan teknologi AR yang bisa menjadi sebuah pertunjukan seni fashion yang inovatif dan keren ini. MAJA Labs juga telah perkenalkan digital-phygital fashion karya anak bangsa ke tingkat global.
Koleksi Digital fashion kolaborasi MAJA Labs dan Drezzo ini sudah dipamerkan ke luar Indonesia juga, seperti Belgia, Italy dan Dubai, melalui medium Augmented Reality ini MAJA Labs dan Drezzo memperkenalkan Budaya Bali dari sisi Fashion.
“Tahun lalu, kami juga menampilkan karya Digital Fashion di Dubai, Uni Emirat Arab, Belgia dan Italia, animo masyarakat sana sangat antusias, melihat bagaimana kami merespon kain tradisional menjadi Digital Fashion yang sangat trendi dan futuristik." Ucap Adrian.
Kedaulatan digital adalah fondasi untuk masa depan Indonesia Emas 2045 yang lebih mandiri, dan kompetitif di era digital. MAJA Labs mengajak kita untuk bersama-sama ambil peran untuk mewujudkan kedaulatan digital demi kesejahteraan dan kemajuan bangsa.
Share to:
Related Article
-
ETF Ethereum Disetujui AS, Adrian Zakhary: Permudah Investasi Kripto
Adrian Zakhary|June 02, 2024 12:00:00