Stafsus Presiden, Grace Natalie Bantah Tudingan Anies Soal Partai yang Tersandera Kekuasan

Staf Khsus Presiden RI, Grace Natalie membantah tudingan Anies Baswedan yang menyebutkan bahwa partai politik di Indonesia tersandera oleh kekuasaan.

Hal ini diungkapkan Grace ketika hadir secara online di talkshow Apa Kabar Indonesia Pagi yang ditayangkan tvOne, Senin (2/9).

Baca Juga: Hasto Sebut Jokowi Ingin Rebut Kursi Ketum PDIP, Grace Natalie Minta Bukti

Grace berujar bahwa jika menjadikan media sebagai sebuah rujukan, maka itu tidak valid. Karena media memiliki keterbatasan waktu atau dikejar deadline untuk menayangkan sebuah berita, jadi informasi yang didapat tidak banyak.

"Saya menghargai media, namun media punya deadline waktu, sementara sumber informasi untuk mengetahui semua peristiwa secara utuh itu ada banyak, jadi ada keterbatasan waktu dan narasumber, jadi jika dijadikan rujukan secara mutlak kurang tepat," ungkap Grace Natalie dikutip dari kanal YouTube tvOneNews.

Grace justru menanyakan Anies Baswedan selaku pelaku politik yang hanya menjadikan media sebagai sebuah rujukan untuk menarik kesimpulan yang bahkan menurut Grace sebagai sebuah tuduhan.

"Mas Anies selaku pelaku politik, kok hanya menjadikan rujukan media lalu kemudian bisa membuat kesimpulan dan tuduhan serius bahwa dihambat kekuasaan. Kalau sebagai pelaku politik, membuat kesimpulan, tuduhan yang begitu serius hanya dari baca-baca media, saya sangat menyayangkan," ujar Grace.

Grace Natalie juga mempertanyakan sikap Anies yang tidak konsisten. Dalam pernyataan yang petama, Anies mengaku tak mau masuk ke dalam partai politik karena tersandera oleh kekuasaan. Namun, di pernyataan kedua, Anies justru mengaku bahwa ia menawarkan diri untuk masuk partai.

Baca Juga: Stafsus Presiden, Grace Natalie Ungkap Alasan Dua Menteri Absen Rapat Bareng Jokowi di IKN

"Pak anies mengatakan bahwa ia tak mau bergabung dengan partai, karena ada partai tersandra kekuasaan. Tetapi ketika wawancara bersama Najwa Shihab, beliau secara eksplisit beliau menawarkan sendiri untuk masuk partai, tapi partai yang menolak," ucap Grace Natalie.