Sistem Politik Mahal, Prabowo: Yang Menang Lesu, Apalagi yang Kalah

Sistem Politik Mahal, Prabowo: Yang Menang Lesu, Apalagi yang Kalah

Presiden Prabowo Subianto (Foto: Instagram Presiden RI)


Presiden Prabowo Subianto menyoroti persoalan sistem politik di Indonesia yang dinilainya memiliki biaya tinggi dan kurang efisien dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Menurutnya, masalah ini memerlukan perhatian serius, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap pembangunan nasional dan tata kelola pemerintahan yang efektif.

Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo saat memberikan sambutan dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-60 Partai Golkar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, pada Kamis malam. Dalam pidatonya, ia menggarisbawahi perlunya reformasi sistem demokrasi di Indonesia demi meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan anggaran.

"Bahwa kita semua merasakan demokrasi yang kita jalankan, ada beberapa hal yang harus kita perbaiki bersama-sama. Menurut saya, kita harus memperbaiki sistem kita," ungkap Prabowo.

Ia juga mengilustrasikan kondisi saat ini dengan menyatakan

"Yang menang lesu, apalagi yang kalah," lanjut Prabowo, menggambarkan tantangan emosional dan finansial yang dialami oleh pihak-pihak yang berkompetisi dalam sistem yang ada.

Lebih lanjut, Prabowo mengajak para ketua umum dan pimpinan partai politik yang hadir untuk bersama-sama mencari solusi atas mahalnya biaya penyelenggaraan pemilu, yang dapat mencapai puluhan triliun rupiah hanya dalam beberapa hari.

"Sebetulnya begitu banyak ketua umum yang ada di sini, kita bisa putuskan malam hari ini juga, bagaimana?" ujar Prabowo, mengusulkan langkah konkret untuk memulai pembahasan reformasi politik.




Prabowo SubiantoPresiden RISistem PolitikMahar Politik

Share to:



Modal Video 01