Art Sura Resmi Ditutup: 10.000 Pengunjung Saksikan Napas Baru Seni Rupa dari Surakarta

Art Sura Resmi Ditutup: 10.000 Pengunjung Saksikan Napas Baru Seni Rupa dari Surakarta

Walikota Surakarta dan Direktur Art Sura, Respati Ardi dan Adrian Zakhary (Foto: Ist)


Surakarta – Pekan Seni Rupa dan Digital ART SURA 2025 resmi ditutup pada Selasa (29/6) malam di Gedung Kesenian, Taman Balekambang, Surakarta. Acara penutupan ini dihadiri oleh Wali Kota Surakarta Respati Ardi, CEO ART SURA Adrian Zakhary, ratusan seniman, komunitas, kolektif, dan pengunjung dari berbagai kota.

Selama sembilan hari penyelenggaraan, ART SURA 2025 menghadirkan lebih dari 300 karya seni dari 172 seniman yang mencakup berbagai medium, mulai dari lukisan, patung, art toys, hingga karya digital seperti VR, AR, NFT, dan AI ART. Pameran ini mencatat lebih dari 10.000 pengunjung, termasuk pelajar, mahasiswa, hingga anak-anak.

Dalam sambutannya, Wali Kota Respati Ardi menegaskan dukungan Pemerintah Kota terhadap pengembangan ekosistem seni.

“Hari ini kami siap memfasilitasi seluruh elemen masyarakat, khususnya para seniman. Karena di situlah letak kekayaan Kota Surakarta. Dalam waktu dekat, kita akan menghadirkan Museum Art of Science dan ekosistem ini dimulai dari ART SURA,” ujarnya.

Sementara itu, CEO ART SURA Adrian Zakhary menyampaikan bahwa ART SURA diharapkan menjadi lebih dari sekadar festival.

“Kami sedang membangun ingatan bersama. ART SURA adalah nafas seni rupa dan budaya yang lahir dari kota Surakarta. Ke depan, kami ingin ART SURA hidup sebagai IP (intellectual property) yang bisa muncul dalam berbagai bentuk, baik ruang tetap maupun kolaborasi lintas agenda seni,” tutur Adrian.

Mengusung konsep desentralisasi pameran, ART SURA 2025 tidak hanya berpusat di Taman Balekambang, tetapi juga menggandeng berbagai titik kunjung seperti museum dan rumah budaya di Solo. Pengunjung juga diajak mengikuti daily tour serta program eksklusif seperti Royal Heritage Dinner di Pracimasana, Pura Mangkunegaran dihadiri oleh 40 kolektor mancanegara.

Sebagai penutup, panggung ART SURA menghadirkan pertunjukan wayang kulit kontemporer oleh Dalang Muda Ki Amar Pradopo, yang memadukan cerita klasik Gatotkaca dengan pendekatan visual digital.

Tak hanya pameran, ART SURA juga menghadirkan beragam program publik seperti dialog seni, workshop anak-anak, live painting, lomba seni, lomba vlog dan foto, hingga peluncuran platform digital LAPALAPA.ART.

ART SURA 2025 menjadi bukti nyata bahwa seni rupa dan budaya bukan hanya untuk dirayakan, tetapi juga untuk dirawat dan dilanjutkan bersama seluruh elemen masyarakat.




Art SuraArt Sura 2025Respati ArdiAdrian Zakhary

Share to:



Modal Video 01