Banyaknya prestasi yang diukir oleh Ahok saat menjabat sebagai Gubernur DKI mendapat beragam aspresiasi dari masyarakat. Kusuksesannya itu bukan hanya diakui di kancah nasional, tapi juga mendapat sorotan dari dunia internasional.
Salah satunya adalah dari media ternama asal Amerika Serikat, New York Times. Dalam koran terbesar di AS itu, cerita mengenai Ahok ditulis pada halaman A10 dengan judul "Run by Jakarta Governor Up ends Indonesia’s Party Politics".
Hal yang menjadi target Ahok saat itu ialah merubuhkan sistem oligarki yang sudah mengakar di Indonesia. Saat itu, Ahok disebut sebagai "orang luar" oleh New York Times dalam politik, sebab dia berasal dari kelompok minoritas. Karena seperti diketahui, Ahok adalah beretnik Tionghoa dan beragama Kristen di tengah penduduk Jakarta yang mayoritas adalah muslim.
Majunya Ahok sebagai calon Gubernur DKI pada tahun 2017 melalui jalur independen benar-benar menggemparkan dunia perpolitikan di Indonesia.
Sejak Indonesia mulai menerapkan sistem pemilihan umum yang bebas pada akhir tahun 1990, calon independen sudah dipastikan kalah.
Namun, saat itu Ahok justru mendapat banyak dukungan. Padahal 10 partai di parlemen dikuasi oleh dinasti politik, mantan jenderal, dan taipan bisnis yang membiayai mereka.
New York Times kemudian mengutip Charlotte Setijadi, periset di program Ilmu Indonesia di Institut Studi Asia Tenggara-Yusof Ishak yang berbasis di Singapura: "Ahok menjadi alternatif bagi warga yang sudah muak dengan sistem politik di Indonesia".
"Saya pikir ini adalah gambaran yang bisa menolongnya dalam pemilihan gubernur," ucap Charlotte.
Share to:
Related Article
-
MK Tolak Gugatan Pilpres 01 dan 03, Adrian Zakhary Harap Prabowo-Gibran Jadi Pemimpin yang Amanah
Adrian Zakhary|April 22, 2024 18:30:00