Keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja diterpa kabar duka setelah kehilangan sang ibunda tercinta Sujiatmi Notomiharjo pada hari Rabu, 25 Maret 2020.
Sang cucu yang juga putra dari Presiden Jokowi turut merasakan kesedihan karena kehilangan sosok eyang yang luar biasa baginya.
Hal ini disampaikannya lewat sederet unggahan berserta kisah kesederhanaan dan kebaikan Eyang Noto dimatanya.
Baginya, Eyang Noto tak pernah menunjukkan rasa sakit dan selalu berusaha untuk tidak menyusahkan orang lain.
"Empat tahun Eyang Noto gerah, tapi tak pernah
Menunjukkan rasa sakitnya kepada anak-cucunya. Beliau masih berusaha mendatangi pengajian dan kegiatan kegiatan lain, bahkan kadang-kadang naik becak sendirian, atau meminta diantar sopir, "kataya.
Eyang Noto juga tak pernah meninggalkan sholat dan terus beribadah. Dia juga selalu bisa mendoakan anak dan cucunya agar bisa berguna bagi banyak orang.
"Eyang Noto tidak akan pernah mau membebani anak-cucunya untuk beragam aktifitas beliau. Puasa dan shalat tahajudnya tak pernah putus, untuk mendoakan kami semua anak-cucunya, agar menjadi orang yang berguna untuk orang banyak," lanjutnya.
Terakhir, Gibran mengatakan bahwa sangat kehilangan sosok Eyang yang luar biasa. Dia juga meminta maaf kepada semua orang mewakilkan sang Eyang yang terlebih dahulu meninggalkan kita semua.
"Kami sangat kehilangan atas kepergiannya. Semoga Allah SWT mengampuni semua kesalahan semasa hidup, menerima semua amal baik dan dikaruniakan surga terbaik.
Kami memintakan maaf atas kekurangan dan kekhilafan almarhumah semasa hidup.
Bukan berarti keluarga melarang, tetapi dengan tanpa mengurangi rasa hormat, dan mengambil kebijakan pemerintah terhadap situasi tanah air, saya menyarankan untuk mendoakan dari rumah saja," pungkasnya.
Share to:
Related Article
-
Peringati Dies Natalis FTIP Unpad Ke 16, Adrian Zakhary: Hybrid University Jadi Kata Kunci Sukses di Era Transformasi
Adrian Zakhary|September 15, 2021 16:37:12