Pada beberapa pekan yang lalu, film The Passion of the Christ telah memecahkan rekor penjualan film The Lord of the Rings yang menjadi pemenang Oscar ini.
Namun film ini menimbulkan kontroversi dari beberapa kacamata penonton.
Film drama historis yang menggambarkan 12 jam sebelum Yesus Kristus mati di kayu salib. Selama 12 jam inilah kita diperlihatkan penyiksaan Yesus dari dicambuk hingga disalib dan meninggal di sana.
Seperti judulnya yang menggunakan kata passion ini, tidak mencagu kepada hasrat atau keingan emosi yang kuat tetapi lebih kepada arti lainnya, yaitu untuk menderita yang mana berakar dari kata latin pati yang berarti penderitaan.
Film ini dinilai terlalu vulgar, kritikus menyerang Mel Gibson dengan ulasan negatif dan hampir tak sepenuhnya menyampaikan pesan yang ada di dalam cerita sesungguhnya. Rotten Tomatoes berikan nilai 49%, sedangkan IMDb lebih tinggi di angka 7.1/10.
Kontroversi terakhir, tim marketing Passion of the Christ mengklaim bahwa film tersebut sudah akurat dan diakui oleh Paus. Dengan sigap Vatikan pun membantah bahwa Paus sudah memberikan pernyataan tersebut.
Banyak pihak menduga tim marketing Passion of the Christ hanya memfabrikasi pernyataan tersebut untuk menaikkan hype dari film ini.
Dilain hal kontroversi tersebut, film ini masih layak untuk ditonton pada saat masa-masa paskah. Mengingatkan kita kembali kepada penderitaan Yesus sebelum mati di kayu salib.
Share to:
Related Article
-
Daftar Pemenang Baeksang Arts Awards 2023, The Glory Borong Tiga Piala
Update|April 29, 2023 09:01:20