Profesor Jackie Ying yang lahir
pada 1966 ini adalah seorang peneliti berhijab dari Singapura yang berbasis
nano-teknologi. Bersama dengan timnya, Prof Jackie Ying telah mengembangkan
alat pengujian tercepat atau rapid test untuk virus Corona.
Dikutip dari Straitstimes,
Profesor Jackie Y. Ying, merupakan Direktur Eksekutif Institute of
Bioengineering and Nanotechnology (IBN). Dia telah dinobatkan sebagai penemu
ilmiah di National Academy of Inventors (NAI), Inggris, karena telah
menunjukkan semangat dalam berinovasi untuk menciptakan atau memfasilitasi
penemuan baru yang luar biasa serta memberikan kontribusi kepada masyarakat
luas.
Prof. Jackie Ying yang lahir di
Taiwan merupakan warga negara Amerika Serikat.
Prof. Jackie Ying menempuh
pendidikan dasar dan menengahnya di Singapura. Ia belajar di sekolah dasar yang
berbahasa Tiongkok. Saat duduk di bangku sekolah menengah pertama ia menemukan
agama yang berbeda.
Prof. Jackie Ying mengaku sangat
penasaran dengan agama Islam saat itu. "Saya selalu ingin tahu tentang
tujuan dan makna kehidupan. Dan dalam agama, kita menemukan banyak jawaban
terhadap pertanyaan ini," jelas Jackie Ying.
Ia belajar tentang agama di
bangku SMP, kemudian memutuskan memeluk agama Islam di usia 30 tahun.
"Jika kamu benar-benar
belajar ilmu pengetahuan, kamu harus percaya pada seorang pencipta,"
ujarnya setelah menjadi mualaf.
Prof. Jackie Ying menyebutkan
bahwa Islam mengajarkan manusia untuk mencari ilmu.
"Tapi yang paling penting
pengetahuan ilmiah atau sains menunjukkan lagi dan lagi akan keberadaan Allah.
Jadi, saya tidak berpikir bahwa keduanya (agama Islam dan ilmu pengetahuan)
memiliki masalah satu sama lain," ujarnya.
Prof. Jackie Ying mengaku mudah menerima
ajaran agama Islam.
"Ketika saya pertama kali
membuka Al-Quran, jelas bagi saya bahwa ini adalah buku yang sangat istimewa
dan luar biasa," katanya.
Prof. Jackie memutuskan berhijab
setelah pulang dari umrah pertamanya. Bahkan ia aktif berdakwah di Singapura.
Prof. Jackie Ying telah menerima
puluhan penghargaan dan menerbitkan ratusan artikel akademis di bidangnya. Dia menjadi
pimpinan laboratorium NanoBio, Agency for Science, Technology and Research di
Singapura. Ia dinominasikan sebagai salah satu dari 500 Muslim yang paling
berpengaruh di dunia.
Prof. Jackie Ying merupakan
lulusan fakultas teknik kimia Massachusetts Institute of Technology (MIT).
Lulus pada 2001, dia menjadi profesor termuda, yaitu pada usia 35 tahun.
Share to:
Related Article
-
Biodata dan Profil Kadit Clash of Champions: Umur, Agama dan IG, Peserta CoC Ruangguru
Update|July 26, 2024 12:00:00