Tiba waktu lebaran banyak para ikhwan dan ukhti berdandan sangat manis untuk merayakan kemenangan Hari Raya Idul Fitri, baju-baju yang manis begitu juga dengan senyuman yang manis saat bersilaturahmi kerap ditampilkan dengan para sesama umat muslim.
Tak hanya penampilan yang manis saat Hari Raya saja lho guys, makanan yang manis juga ikut tampil di meja tamu untuk menyambut para tamu yang datang.
Dengan adanya berbagai macam warna toples hingga berbagai macam kue kering, mulai dari nastar,kastengel,putri salju, cookies dan lain-lainnya yang manis juga ikut hadir.
Berbeda dengan Indonesia yang menyediakan kue kering dan ketupat saat lebaran, di turki pun menyediakan yang manis-manis namun bukan kue kering melainkan menyajikan dessert dengan sirup manis atau beraroma wangi, misalnya baklava dan güllaç, puding berlapis yang terbuat dari wafer tepung pati dan disiram dengan susu bercita rasa manis.
Ada juga sheer kurma yang biasa disajikan di Afghanistan. Sajian ini terdiri dari puding susu yang dipadukan dengan bihun, susu, kurma, dan cacahan kacang-kacangan.
Seorang penulis dan sejarawan makanan bernama Priscilla Mary Isin mengatakan jika makanan manis memang punya kaitan erat dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Cita rasa manis ini selalu disajikan setidaknya satu kali tiap Ramadhan tiba, khususnya di wilayah Timur Tengah. Makanan dari Timur Tengah mampu membangkitkan ide spiritualitas, dalam bentuk referensi suci, atau sebagai bagian dari perayaan keagamaan seperti Idul Fitri.
Dalam agama Islam sendiri, makanan manis telah menjadi aspek spiritual tradisional yang melambangkan berkah dari Tuhan bagi para manusia dan wujud cinta manusia kepada Tuhan.
Share to:
Related Article
-
Bacaan Doa Malam Lailatul Qadar Lengkap Arab, Artinya, Hingga Keutamaannya
Ramadan 2022|April 11, 2022 15:15:30