Mendadak Wali kota Surabaya, Tri Rismaharini mencuri perhatian. Saat audiensi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya, Risma menangis dan sujud di hadapan dokter yang hadir. Dia pun mengaku goblok dan tak pantas menjadi wali kota.
Bukan tanpa alasan, Risma menangis lantaran tak bisa berkomunikasi dengan RSU dr Soetomo, padahal dirinya sudah membuka dan membangun komunikasi berkali-kali. Namun, hasilnya tetap nol besar. Dia mengharapkan warganya yang terkena COVID-19 bisa dirawat di RSU dr Soetomo.
"Kami tidak terima. Karena kami tak bisa masuk ke sana (RSU dr Soetomo)," tambah Risma. Pertemuan yang digelar untuk membahas penanganan Virus Corona di Kota Pahlawan itu sontak mencuri perhatian.
Pertemuan yang digelar untuk membahas penanganan Virus Corona di Kota Pahlawan itu sontak mencuri perhatian. Terlebih lagi video Risma yang tengah sujud dan menangis di kaki dokter diunggah oleh salah satu akun gosip, yakni @lambe_turah. Video inipun sudah ditayangkan lebih dari 1,5 juta kali.
Awalnya Risma mendengarkan keluhan dari para Dokter yang praktik di rumah sakit rujukan covid-19 di Surabaya. Kemudian, Ketua Pinere RSUD dr Soetomo, dr Sudarsono juga menyampaikan keluhan bahwa kapasitas rumah sakit untuk menampung pasien covid-19 sudah melebihi kapasitas atau overload.
Keluhan yang disampaikan dr Sudarsono ini membuat rapat terhenti sejenak. Risma kemudian menyampaikan bahwa dirinya tidak bisa masuk ke rumah sakit pelat merah milik Pemprov Jatim itu untuk berkomunikasi.
"Tolonglah kami jangan disalahkan terus. Apa saya rela warga saya mati. Kita masih ngurus orang meninggal jam 03.00 pagi, bukan warga Surabaya. Kami masih urus," lanjut Risma sambil menangis.
Bahkan Risma sudah menawarkan ruang isolasi yang masih kosong di RS Husada Utama untuk pasien RSU dr Soetomo. Di RS Husada Utama tersedia 100-an bed yang belum digunakan untuk pasien COVID-19. Bantuan dari Pemkot Surabaya berupa APD juga sempat ditolak RSU dr Soetomo.
Di akhir audensi, Risma menyebut ada yang menganggap dirinya bodoh karena mendapat tekanan dari pihak luar dan dianggap tak bekerja mengendalikan penyebaran covid-19.
Kepada para Dokter yang hadir di Balai Kota, Risma menyebut dirinya tak pantas menjabat sebagai kepala daerah.
"Saya memang goblok, saya enggak pantas jadi wali kota," kata Risma sembari menangis.
Share to:
Related Article
-
Founder MAJA Labs Adrian Zakhary Ungkap Indonesia Mampu Kuasai Pasar Blockchain ASEAN di Blockbali 2022
Adrian Zakhary|November 25, 2022 19:44:57