Bikin geleng-geleng kepala, sebuah utas di Twitter tentang fetish kain jarik viral di sosial media.
Seseorang pria yang dikenal dari Instagram mencoba menghubungi banyak orang yang mayoritas adalah mahasiwa baru (maba) untuk dijadikan mangsa.
BACA JUGA: Milenial Wajib Tahu, Ini Arti Fetish Lengkap sama Ciri-cirinya Gaes
Pria tersebut bernama Gilang. Dia menghubungi banyak orang untuk 'dibungkus' seperti jenazah dengan kedok penelitian akhir semesternya. Padahal hal itu dilakukannya untuk objek fantasi seksualnya.
Foto: Twitter/m_fikris
Hal ini diungkapkan oleh salah satu korbannya bernama Mufis dengan akun Twitter @m_fikris pada Rabu, 28 Juli 2020.
Kenal di Instagram
Foto: Twitter/m_fikris
Pelaku awalnya mengikuti instagram korban dan meminta untuk 'difollback' lewat DM. Pelaku yang bernma Gilang ini mengaku sebagai mahasiswa salah satu kampus negri di Surabaya berinisial Unair. Dalam beberapa postingan di Instagram pelaku juga terlihat bahwa dia sering 'berfoto-foto' di kampus tersebut.
Setelahnya, pelaku meminta nomor WhatsApp korban untuk riset yang tengah dilakukannya. Korban yang tak mengetahui niat pelaku pun dengan santai memberikan nomor WhatsAppnya.
BACA JUGA: Begini Foto-foto Korban yang Dipocongin Predator Fetish Kain Jarik, Korbannya Pria Semua!
Mereka akhirnya melanjutkan pembicaraan di WhatsApp.
Pelaku pun langsung saja minta korban menjadi relawan penelitiannya lewat pesan WA. Dia mengawali rencananya ini dengan bertanya apa yang korban pikirkan jika mendengar kata 'bungkus-membungkus'.
Mengaku tengah melakukan penelitian
Pelaku terus menyakinkan korban tentang hal 'bungkus-membungkus' tersebut. Dia mengaku bahwa itu adalah salah satu terapi untuk melihat sifat asli seseorang dan tak ada hubungannya dengan pengafanan atau jenazah.
Demi penelitiannya ini, pelaku meminta korban untuk menjadi relawan yang harus 'dibungkus' dengan kain bak pocong.
Foto: Twitter/m_fikris
Pelaku juga mengaku tengah mengerjakan esay tentang "remaja yang mendapati dirinya dalam keadaan dibungkus dan dibuat tertekan."
Oleh karena itu, dia meminta korban untuk 'dibungkus' agar merasa tertekan sampai mengeluarkan emosi seperti cemas, gugup atau bahkan menangis.
Korban sempat menolak
Foto: Twitter/m_fikris
Tentu saja korban tak langsung menerima, rasanya agak aneh jika dia harus dibungkus seperti keinginan pelaku.
"Karena gw sedikit takut ama penjelasan dia, gw nolak dong. Tp dia terus jelasin kalo ini tuh aman, ini tuh udah dicoba ke banyak orang (read:korban) dan selamat gitu-gitu lah," tulis korban.
Meski begitu, pelaku terus menyakinkan korban dan mengatakan bahwa hal ini aman untuk dilakukan. Dia juga mengaku sudah berpengalaman dalam melakukan riset ini karena sudah dilakukannya sejak lama.
Demi meyakinkan korban, pelaku bahkan hingga berani bersumpah.
Foto: Twitter/m_fikris
"Ampe dia mohon2 gini lah, terus karena gw kasian yaa dia bilang juga karena udah semester 10. Trus katane tenggat waktunya udah mepet. Ampe bilang mau memohon gitu di kaki gw wkkwwk. Ya udah gw mau bantuin dia," jelas korban
Minta bantuan teman
Pelaku mengatakan bahwa korban membutuhkan bantuan orang lain untuk membungkus dirinya. Dia meminta korban untuk membawa temannya berpartisipasi dalam riset abal-abalnya ini.
Korban pun makin risau, dia mengaku sulit untuk menjalani semua instruksi dari pelaku yang memang gak masuk akal tersebut.
Namun kembali lagi, pelaku terus mengirimkan pesan yang amat panjang untuk meyakinkan korbannya. Dia memberikan banyak alasan mulai dari penelitian yang mepet karena sudah semester 10 hingga menjanjikan akan membayar korban berapapun yang diminta.
Foto: Twitter/m_fikris
"Karena gw gak ada patner buat ngelakuin bungkus-membungkus. Gw bilang ke dia siapa tau temen sma gw mau. Di sini juga gw udah kek diomel-omelin njirt, diatur-atur. Iyain ajah lah, dia kan kating, tkut salah gw."
Anehnya, pelaku meminta korban untuk tutup mulut soal penelitian ini. Dia berdalih bahwa hal ini butuh penjelasan yang spesifik agar tak salah penyampaian.
BACA JUGA: Heboh Predator Seks Fetish Kain Jarik asal Surabaya, Ini Cerita Utuhnya
"Tp begone gw gak curiga waktu dia bilang jangan sebarin (info risetnya) di grup, takut risetnya disalah pahami (iya lah serem njirt). Terus setelah gw bilang ama temen gw, dia mau. Lalu si Gilang ini ngechat ama temen gw. Trus besoknya kita ngerjain projeknya di rumah temen gw."
Foto: Twitter/m_fikris
Korban awalnya setuju melakukan instruksi
Ketika korban berhasil mengajak temannya untuk berpartisipasi keesokan harinya, pelaku meminta korban dan temannya ini untuk saling membungkus secara bergantian.
Pagi-pagi sekali, pelaku sudah meminta korban untuk memulai penelitian abal-abalnya ini. Dia meminta korban untuk membawa kain jarik sebagai pembungkus tubuhnya ini.
Foto: Twitter/m_fikris
Akhirnya korban dibungkus dengan lakban kemudian kain dan tali. Pelaku pun meminta korban dan temannya untuk merekam hasil bungkusannya itu dan dikirimkan kepa pelaku.
"Habis itu gw dibuka dan dichat "Halo Fikri" jam 13.06 bayangin dibungkus 3 jam, 3 jam!!. Gw bilang, gw marah ama dia dong ama temen gw (yg ngebungkus) di situ dia(pelaku) bilang pelukk dong (di sini gw sebenere udah gak enak bgt) tp katane bercanda yaa wes. Trus juga bilang enak kan?"
Bikin emosi, pelaku malah mengatakan bahwa apa yang sudah dilakukan korban banyak kesalahan. Dia bahkan meminta korban dan temannya untuk mengulang ritual 'bungkus-membungkus' yang memakan waktu ini.
Pelaku bahkan meminta korban untuk bereaksi seperti 'menggeliat' saat dalam posisi di bungkus.
Foto: Twitter/m_fikris
Teman korban tak mau melanjutkan keinginan pelaku
Karena lakban yang hampir menutupi seluruh wajah, maka teman korban pun mengalami kehausan hingga sesak.
"Waktu temen gw dilakban mukanya, dia kehausan dan sesek gitu. Gw kasian dong, gw bilang minta minum dan minta dilepas tp dia kek maksa gak boleh gitulah.
Karena korban menolak untuk melanjutkan ritual ini, pelaku pun kesal hingga mengancam ingin bunuh diri. Dia mengaku kalau emosinya keluar, maka karena penyakitnya kambuh dan menyebabkan dirinya cemas tak menentu.
"Terus dia ngancem2 gimana klo vertigo mas kambuh, trus bundir, dsb."
Korban terus menolak karena khawatir dengan temannya, namun pelaku terus mengancam korban yang sudah membuat kesepakatan sejak awal.
Korban pun akhirnya marah dan mulai curiga dengan penelitian aneh dimana seorang relawan dipaksa untuk melakukan perintah ini. Hal ini tentu saja tidak mendapatkan hasil yang valid.
"Intine gw marah2 di situ, eh dia nangis dong :). Gw matiin ajah telfonnya. Dia nelfon lagi gw tolak telfonnya."
Foto: Twitter/m_fikris
Pelaku mengaku penyakitnya kambuh
Pelaku terus menekan korban dengan cara berpura-pura penyakitnya kambuh. Dia mengaku sangat gemetaran dan menangis.
Anehnya, malah pelaku yang terus-terusan memohon korban untuk meminta maaf kepadanya.
Pelaku tiba-tiba tengah dalam kondisi yang parah
Setelah kejadian siang tadi, korban tak ingin memperpanjang masalah dan meminta maaf. Keduanya akhirnya memutuskan untuk menyudahi penelitian tersebut.
Tiba-tiba di malam hari, akun WA Pelaku membuat deretan story WhatsApp yang mengatakan bahwa Gilang(pelaku) tengah dalam kondisi yang parah.
Foto: Twitter/m_fikris
Orang yang mengaku-ngaku sebagai keluarga pelaku pun memarahi korban karena gak mau melanjutkan riset siang tadi. Dia juga meminta korban bertanggung jawab dan bersikap baik.
Korban pun menyadari bahwa apa yang dilakukan pelaku adalah sebuah pelecehan. Sayangnya, hingga saat ini pelaku kabur dan tak lagi membalas pesan korban.
BACA JUGA: Identitas Pelaku Predator Seks Fetish Kain Jarik, Bernama Gilang dan Ngaku Mahasiswa Unair
"Nah setelah gw ngobrol ama temen gw. Katane hal2 kek pocong (dibungkus jarik) itu adalah fetish/kink gitu lah. Gw dikasih link beritane, gw kirim ke gilang dong. Dan ampe gw nulis ini gak dibales."
Ada banyak korban
Gak hanya satu, ternyata pelaku menyimpan banyak foto korban-korban lainnya yang terbungkus kain di galeri handphonenya. kebanyakan korbannya adalah mahasiswa baru yang memang belum mengerti betul tentang penelitian di semester akhir ini.
Pengertian Fetish
Fetish adalah suatu bentuk hasrat seksual atau kepuasan yang dikaitkan dengan tingkat abnormal ke objek tertentu. Contohnya adalah ketika seseorang merasakan kepuasan atas pakaian, bagian tubuh, hingga benda-benda tertentu.
Menurut sebuah penelitian, fetish yang paling umum melibatkan bagian tubuh, seperti kaki, atau fitur tubuh, seperti obesitas, penindikan, atau tato.
Ada juga ketertarikan seksual kepada barang yang dikenakan orang lain. Penelitian yang sama menempatkan pakaian yang dikenakan di pinggul dan kaki, seperti stocking atau rok.
Share to:
Related Article
-
Syarat dan Cara Daftar Healthkathon BPJS Kesehatan 2024, Ada Hadiah Ratusan Juta Gaes!
Update|July 12, 2024 17:47:15