Ini Karya Sastra Ajib Rosidi yang Tak Lekang Waktu Meski Telah Tutup Usia

Ini Karya Sastra Ajib Rosidi yang Tak Lekang Waktu Meski Telah Tutup Usia

Ini Karya Sastra Ajib Rosidi yang Tak Lekang Waktu Meski Telah Tutup Usia

Foto: istimewa


Sastrawan sekaligus budayawan, Ajip Rosidi dikabarkan meninggal dunia pada, Rabu 29 Juli 2020 malam. 

Kabar duka ini diketahui lewat unggahan Butet Kertaradjasa yang mengenang sosok Ajip Rosidi sebagai orang yang berjasa di hidupnya

"Mengenang pak Ajip Rosidi yang malam ini meninggalkan kita, saya share dongeng beliau yang jenaka. Selamat jalan pak Ajip. Terima kasih telah menyebabkan saya mencintai seni sastra, melalui bacaan buku-buku terbitan Pustaka Jaya tahun 1970an," tulis Butet Kertaradjasa di akun Facebooknya, Kamis 30 Juli 2020.

Ajip Rosidi (Foto: Instagram)

Ajip Rosidi merupakan  sastrawan Indonesia, penulis, budayawan, dosen, pendiri, dan redaktur beberapa penerbit, pendiri serta ketua Yayasan Kebudayaan Rancage.

Meski  tidak tamat sekolah menengah, namun dia dipercaya mengajar sebagai dosen di perguruan tinggi Indonesia, dan sejak 1967, juga mengajar di Jepang. Pada 31 Januari 2011, ia menerima gelar Doktor honoris causa bidang Ilmu Budaya dari Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran.

Ajip mula-mula menulis karya kreatif dalam bahasa Indonesia, kemudian telaah dan komentar tentang sastra, bahasa dan budaya, baik berupa artikel, buku atau makalah dalam berbagai pertemuan di tingkat regional, nasional, maupun internasional. Ia banyak melacak jejak dan tonggak alur sejarah sastra Indonesia dan Sunda, menyampaikan pandangan tentang masalah sosial politik, baik berupa artikel dalam majalah, berupa ceramah atau makalah. Dia juga menulis biografi seniman dan tokoh politik.

Bukunya yang pertama, "Tahun-tahun Kematian" terbit ketika usianya 17 tahun (1955), diikuti oleh kumpulan sajak, kumpulan cerita pendek, roman, drama, kumpulan esai dan kritik, hasil penelitian, dan banyak lagi baik dalam bahasa Indonesia maupun Sunda, yang jumlahnya sekitar seratus judul.

Karyanya banyak yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing, dimuat dalam bunga rampai atau terbit sebagai buku, a.l. dalam bahasa Belanda, Cina, Inggris, Jepang, Perands, Kroatia, Rusia dan banyak lagi.

Foto: bipol.co

Miliki ratusan karya sastra berikut beberapa karya Ajip Rosidi yang tak lekang oleh waktu: 

  • Tahun-tahun Kematian (kumpulan cerpen, 1955)
  • Ketemu di Jalan (kumpulan sajak bersama SM Ardan dan Sobron Aidit, 1956)
  • Pesta (kumpulan sajak, 1956)
  • Di Tengah Keluarga (kumpulan cerpen, 1956)
  • Sebuah Rumah buat Haritua (kumpulan cerpen, 1957)
  • Perjalanan Penganten (roman, 1958, sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis oleh H. Chambert-Loir, 1976; Kroatia, 1978, dan Jepang oleh T. Kasuya, 1991)
  • Cari Muatan (kumpulan sajak, 1959)
  • Membicarakan Cerita Pendek Indonesia(1959)
  • Surat Cinta Enday Rasidin (kumpulan sajak, 1960);
  • Pertemuan Kembali (kumpulan cerpen, 1961)
  • Kapankah Kesusasteraan Indonesia lahir? (1964; cetak ulang yang direvisi, 1985)
  • Jante Arkidam jeung salikur sajak lianna(kumpulan sajak, bahasa Sunda, 1967);
  • Jeram (kumpulan sajak, 1970);
  • Jante Arkidam jeung salikur sajak lianna(kumpulan sajak, bahasa Sunda, 1967)
  • Ikhtisar Sejarah Sastera Indonesia(1969)
  • Ular dan Kabut (kumpulan sajak, 1973);
  • Sajak-sajak Anak Matahari (kumpulan sajak, 1979, seluruhnya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang oleh T. Indoh, dan dimuat dalam majalah Fune dan Shin Nihon Bungaku(1981)
  • Manusia Sunda (1984)
  • Anak Tanahair (novel, 1985, terjemahkan ke dalam bahasa Jepang oleh Funachi Megumi, 1989.
  • Nama dan Makna (kumpulan sajak, 1988)
  • Sunda Shigishi hi no yume (terjemahan bahasa Jepang dari pilihan keempat kumpulan cerita pendek oleh T. Kasuya 1988)
  • Puisi Indonesia Modern, Sebuah Pengantar (1988)
  • Terkenang Topeng Cirebon (kumpulan sajak, 1993)
  • Sastera dan Budaya: Kedaerahan dalam Keindonesiaan (1995)
  • Mimpi Masasilam (kumpulan cerpen, 2000, sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang)
  • Masa Depan Budaya Daerah (2004)
  • Pantun Anak Ayam (kumpulan sajak, 2006)
  • Korupsi dan Kebudayaan (2006)
  • Hidup Tanpa Ijazah, Yang Terekam dalam Kenangan (otobiografi, 2008)
  • Ensiklopédi Sunda. Jakarta: Pustaka Jaya. 2000



Karya Sastra Ajib RosidiAjib RosidiAjib Rosidi meninggal duniaKarya Ajib Rosidi

Share to: