Digitalisasi Perekonomian Nasional melalui QRIS

Digitalisasi Perekonomian Nasional melalui QRIS

Digitalisasi Perekonomian Nasional melalui QRIS

Digitalisasi Perekonomian Nasional melalui QRIS (foto Instagram: @ikaunpad)


Baru-baru ini Bank Indonesia menyelenggarakan webinar dengan tema "Digitalisasi Perekonomian Nasional melalui QRIS" pada Rabu, 30 Juni 2021.

Lewat "Digitalisasi Perekonomian Nasional melalui QRIS" diharapkan masyarakat bisa mendukung digitalisasi perekonomian nasional di era digital.

Webinar ini dihadiri oleh Rosmaya Hadi selaku Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ketua Umum IKA UNPAD Irawati Hermawan, Adrian Zakhary Komisaris PTPN dan masih banyak yang lainnya.

BACA JUGA: Percepatan Pengembangan Ekonomi Digital Dengan QRIS

UMKM sebagai backbone perekonomian negara

Rosmaya Hadi mnegatakan, 98,7 % usaha di Indonesia adalah UMKM yang berkontribusi sebagai backbone perekonomian negara.

"Kementerian Koperasi dan UMKM menyebutkan bahwa 98,7% usaha di Insonesia adalah UMKM. UMKM juga berkontribusi terhadap 57,14% PDB dan menyerap 119,56 juta," kata Rosmaya.

Namun menurut Rosmaya Hadi, hingga saat ini masih terdapat banyak tantangan bagi para pelaku UMKM diantaranya akses pembiayaan, kesiapan digital UMKM dan akses pemasaran gaes.

Maka dari itu, Bank Indonesia bersama dengan Kementerian Koperasi dan UMKM terus melakukan sosialisasi dan edukasi pada pelaku UMKM agar mampu bertahan di era digital ini.

QR Code Indonesian Standard (QRIS)

Pemerintah ingin melakukan digitalisasi perekonomian nasional melalui QR Code Indonesian Standard (QRIS).

Adrian Zakhary mengungkapkan adanya webinar “Digitalisasi Perekonomian Nasional melalui QRIS" bersama IKA UNPAD ini, bertujuan untuk 

meningkatkan kepedulian masyarakat Indonesia dengan adanya digitalisasi perekonomian di Indonesia.

“Digitalisasi Perekonomian Nasional melalui QRIS bersama Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Padjadjaran (Unpad) bertujuan untuk meningkatkan awareness terhadap digitalisasi perekonomian di Indonesia dan diseminasi kebijakan Bank Indonesia khususnya terkait penggunaan QRIS," kata Adrian.

Selain itu, sebanyak 147,1 juta penduduk Indonesia diketahui telah menggunakan teknologi digital dalam transaksi perekonomian.

BI membuat sistem pembayaran nasional di era digital dengan Blue Print System Payment Indonesia (BSPI) 2025 yang merupakan arah kebijakan sistem pembayaran Bank Indonesia untuk menavigasi peran industri sistem pembayaran di era ekonomi dan keuangan digital.

Blueprint memiliki lima Visi Sistem Pembayaran Indonesia 2025 yaitu mendukung integrasi ekonomi dan keuangan digital nasional, mendukuung digitalisasi perbankan, menjamin interlink fintech dengan perbankan, menjamin keseimbangan antara inovasi dan stabilitas serta menjamin kepentingan nasional dalam ekonomi keuangan digital antar negara.

Fitur QRIS telah tertanam di mobile banking payment bisa langsung digunakan kapan saja dan memudahkan pembayaran.

QRIS ini memakai Standar QR untuk pembayaran nasional yang sudah terintegrasi di aplikasi mobile banking dan mobile payment. QRIS sendiri dibangun bersama oleh Bank Indonesia dan ASPI serta didukung oleh 64 penyelenggara Bank dan Non Bank seperti BNI, Mandiri, BRI, BCA< BSI, CIMB< BPD, Gopay, Ovo, Dana, Linkaja, Shopee dan masih banyak lagi.

Selain itu QRIS juga menghubungan dengan sumber dana seperti tabungan, kartu debet, uang elektronik dan kertu kredit.

Penggunaan Qris bagi pelaku usaha

Pada akhir tahun BI menargetkan sebanyak 12 juta merchant untuk menggunakan Qris sebagai alat pembayaran digital. Saat ini sudah ada sebanyak 7 juta merchant menggunakan QRIS.

Fitur Qris ini sudah banyak dipakai oleh pelaku usaha (merchant) mulai dari Offline Commerce, E-Commerce, sampai Conversational Commerce seperti di Instagram, Facebook, WhatssApp hingga Line.

Selain itu, Lebih dari 7 juta merchant di Indonesia telah merasakan manfaat atau keuntungan setelah menggunakan QRIS, diantaranya menerima pembayaran secara higenis di masa pandemi, mengikuti tren yang bisa meningkatkan penjualan, transaksi otomatis tercatat dan langsung masuk ke rekening, bebas resiko pencurian dan uang palsu, membangun credit profile dengan mudah serta murah dan bebas biaya gaes.

BACA JUGA: Komisaris Milenial Adrian Zakhary Ungkap Strategi Kepemimpinan Era Teknologi dan Informasi dalam Acara Pelatihan LAN

Manfaat

Transaksi digital melalui Qris ini memiliki banyak manfaat bagi masyarakat dan juga pemerintah lho.

Bagi masyarakat, QRIS menjadi menjadi alat pembayaran kekinian, mencatat pengeluaran, cepat mudah murah aman handal, serta sangat efisien saat digunakan.

Sedangkan untuk pemeritah QRIS berdungsi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif, terdatanya umkm untuk formulasi kebijakan, sebagai pembayaran yang mudah dan efisien yang mendukung keuangan digital pemerintah serta mendorong ekomomi keuangan digital dan smart city.




Digitalisasi Perekonomian NasionalQRISBank IndonesiaBIIKA UNPADSosialisasi QRISEkonomi DigitalUMKMAdrian Zakhary

Share to: