Kasus 'Tiga Anak Saya Diperkosa' kini tengah jadi sorotan. Pasalnya, sang ibu yang melaporkan kasus tersebut justru dituduh mengalami gangguan jiwa.
Melihat hal tersebut, netizen di Twitter pun geram dan menilai bahwa pihak berwajib tak kooperatif. Mereka pun mengungkap kekecewaan mereka melalui tagar #PercumaLaporPolisi.
Kasus 'Tiga Anak Saya Diperkosa' pertama kali diungkap ke media lewat Project Mulatatuli pada 6 Oktober 2021 lalu. Dalam tulisan bertajuk 'Tiga Anak Saya Diperkosa' tersebut sang ibu, Lydia (bukan nama sebenarnya) mengungkap bagaimana kronologi kasus pemerkosaan ketiga anaknya.
Lydia pertama kali sadar bahwa ada yang janggal dengan ketiga anaknya ketika menemukan luka lebam pada paha mereka. Kecurigaannya makin parah ketika anak sulungnya mengaku sakit pada vaginanya.
Dari situlah anaknya mengungkap bahwa ayah kandung mereka alias mantan suami Lydia telah melakukan hal tak senonoh. Parahnya lagi, ayahnya melakukan hal tersebut kepada ketiga anaknya.
BACA JUGA: Awal Mula Kasus Tiga Anak Saya Diperkosa: Korban Anak di Bawah Umur Viral di Twitter
Sempat lapor polisi dan dinas sosial
Lydia akhirnya melaporkan kejadian tersebut kepada dinas sosial atau Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak setempat demi mendapat perlindungan. Namun, hal tersebut justru sebaliknya, salah satu petugas Dinsos setempat justru sengaja mempertemukan ketiga anaknya dan Lydia dengan terduga pelaku.
Bukan mendapat perlindungan, Lydia justru mendapat perlakuan yang tak sesuai karena mendapat dampratan dari sang mantan suaminya.
Akhirnya Lydia melaporkan pemerkosaan terhadap ketiga anaknya tersebut senidiri dan tanpa didampingi kuasa hukum atau petugas dari dinas sosial. Laporan Lydia tersebut diterima oleh pihak Polres Luwu Timur pada 9 Oktober 2019.
Tanpa didampingi Lydia, polisi perempuan membawa anak-anaknya untuk divisum di salah satu Puskesmas setempat. Hasil visum tersebut menunjukkan bahwa tak ditemukan kelainan atau tanda-tanda kekerasan kepada anak-anaknya.
Pada 18 Oktober 2019, Lydia justru diintrogasi oleh penyidik tanpa didampingi oleh penasihat hukum. Ia juga diminta menandatangangi Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Lydia dan salah seorang saudaranya kembali menemani anak-anaknya untuk melakukan pemeriksaan di RS Bhayangkara Makassar. Kali ini, Lydia diminta mendatangi klinik jiwa.
BACA JUGA: Memanas, Unggahan Project Multatuli Hilang Setelah Bagikan Kasus Viral Tiga Anak Saya Diperkosa
Ibu dituduh memiliki gangguan kejiwaan
Ketiga Anak Lydia diperiksa oleh pihak dokter di sebuah ruangan yang juga dihadiri oleh penyidik dan petugas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Luwu Timur.
Tak cuma anak-anaknya, Lydia dan seorang saudaranya pun ikut diperiksa di klinik kejiwaan tersebut. Dokter menanyakan soal kondisi psikologis Lydia sejak kecil kepada saudaranya hingga riwayat penyakin atau gangguan jiwa di keluarganya.
Hasil pemeriksaan terhadap Lydia, ketiga anaknya, dan salah seorang saudaranya pun terbit pada 11 November. Dalam laporan tersebut, Lydia disebut memiliki gangguan jiwa berupa gejala-gejala waham bersifat sistematis yang mengarah kepada gangguan waham menetap.
Pada 19 Desember 2019, Kepolisian Luwu Timur menerbitkan surat berupa pemberhentian proses penyidikan terhadap kasus pemerkosaan 3 anak di bawah umur.
Tanggapan netizen
Melihat banyaknya kejanggalan dalam kasus 'Tiga Anak Saya Diperkosa' netizen pun mulai mengungkap protesnya melalui Twitter. Terlebih lagi, mereka geram karena sang ibu yang melaporkan kasus 'Tiga Anak Saya Diperkosa' dituduh mengalami gangguan jiwa.
Tak heran, netizen mengunggah protes lewat tagar #PercumaLaporPolisi sebagai bentuk ketidakadilan yang dialami oleh Lydia dan ketiga anaknya.
"Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia- hanya di negeri dongeng, Tiga Anak Saya Diperkosa Mari kita viralkan kasus ini.... #PercumaLaporPolisi," tulis @amrulloh008.
"Ketika orang-orang yg dianggap menjadi pelindung malah saling bergandengan utk menghilangkan kasusu,,, nuraninya udah mati hanya karna duniawi #PercumaLaporPolisi," tulis @caprigirl98.
"Alih2 brpihak pd anak2 korban kkerasan seksual, aparat/pelayan publik yag berwenang sejak awal mlh mengkriminalisasi pelapor (ibu dr anak2 malang itu). Upaya mendelegitimasi kesaksiannya dilakukan dgn tes kejiwaan, bukti forensic & kesaksian kroban pun diabaikan. #PercumaLaporPolisi," tulis @mollynyan12.
BACA JUGA: Fakta Andhika Pratama yang 'Hilang' dari Acara Lapor Pak, Karena Sering Sindir Pemerintah?
Itulah penjelasan soal kasus 'Tiga Anak Saya Diperkosa', sang ibu yang melaporkan kasus tersebut justru dituduh mengalami gangguan jiwa dan hingga kini masih memperjuangkan keadilan untuk 3 anaknya.
Share to:
Related Article
-
Mengenal Wizarding World, Situs Serial Harry Potter yang Bantu Masuk Asrama Hogwarts Hingga Slytherin
Update|September 29, 2021 08:46:30