Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga merespons pernyataan salah satu media yang menyebut bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) memiliki utang tersembunyi dari Cina.
"Berita di salah satu media ini hoaks ya benar dan Tendensius. Tidak ada sama sekali hutang tersembunyi dari China untuk Proyek Kereta Cepat," ujar Arya dalam pesan suara kepada awak media, Sabtu 16 Oktober 2021.
Arya juga mengatakan bahwa semua pinjaman dari China tercatat dalam catatan Pinjaman Komersial Luar Negeri (PKLN) Bank Indonesia.
Baca Juga: Erick Thohir Kenalkan 6 Puan di #GirlsTakeOverBUMN, Ketum GenZET: Leader Create Leaders!
Lebih lanjut Arya sekali lagi menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar adanya, karena apa yang telah dirancang telah dilakukan dengan transparan, artinya tidak ada yang disembunyikan. Sebab itu Arya menilai kabar tersebut sangat tendensius.
Arya juga meminta media yang memuat kabar tersebut memperbaiki berita yang dimuat dan meminta maaf atas kesalahan yang dibuat.
"Jadi berita yang dibuat oleh salah satu media yang mengatakan bahwa ada hutang tersembunyi dari China untuk proyek Kereta Cepat, itu benar-benar Hoaks dan Tendensius. Kami berharap media tersebut bisa memperbaikinya dan meminta maaf, karena tidak punya data sama sekali mengenai ini," tegasnya.
Istilah utang tersembunyi sebelumnya diungkapkan oleh AidData, laboratorium penelitian pengembangan internasional yang berbasis di William & Mary's Global Research Institute. Istilah itu muncul dalam laporan berjudul Banking on the Belt and Road yang disusun dengan menganalisis data mencakup 13.427 proyek di 165 negara senilai US$843 miliar. Proyek-proyek ini dibiayai oleh lebih dari 300 lembaga pemerintah dan badan-badan milik negara China.
Yang dimaksud dengan utang tersembunyi dalam riset tersebut adalah utang yang diberikan kepada negara berkembang bukan melalui pemerintahan negara peminjam. Secara umum, riset yang dirilis akhir bulan lalu itu menunjukkan bahwa sejak dicanangkannya BRI, 70 persen utang luar negeri Cina sekarang diberikan ke perusahaan milik negara, bank milik negara, special mission vehicles, usaha patungan, dan lembaga sektor swasta di negara penerima.
Baca Juga: Fakta-fakta Erick Thohir Temukan Harta Karun Tersembunyi, Bisa Tambah Bisnis Pertamina
Sekedar informasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung adalah proyek yang sedang dikerjakan oleh pemerintah dengan beberapa pihak. Proyek ini digarap oleh konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC). Perusahaan ini adalah perusahaan gabungan Indonesia dan China. Porsinya, 60% dari KCIC milik PSBI (Indonesia), sisanya 40 persen adalah milik gabungan perusahaan China.
Adapun perusahaan-perusahaan tersebut adalah perusahaan gabungan Beijing Yawan dari China. Perusahaan dari Indonesia diantaranya adalah gabungan BUMN, seperti PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), isinya adalah PT KAI, PT Wijaya Karya, PT Jasa Marga, dan PTPN VIII.
Share to:
Related Article
-
Kontroversi Tugu Sepeda, Habiskan Rp 800 Juta dan Penuh Kritik
Update|April 12, 2021 23:43:14