Hadapi Disrupsi Teknologi, Erick Thohir Inginkan Generasi Muda Indonesia Melek Digital

Guna hadapi disrupsi Teknologi, Erick Thohir inginkan generasi muda Indonesia untuk melek digital.

Hal tersebut Erick Thohir sebutkan agar generasi muda Indonesia bisa mampu bersaing dalam persaingan ekonomi dunia yang baru ini.

Erick Thohir menyebutkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia adalah genarasi muda. Sehingga, meleknya anak muda Indonesia pada digitalisasi akan menjadi kekuatan utama dalam menghadapi disrupsi teknologi.

Baca Juga: Berkunjung ke Los Angeles, Erick Thohir Sebut Bhineka Tunggal Ika jadi Kekuatan WNI di Amerika

Disrupsi teknologi sendiri adalah perubahan fundamental akibat perkembangan sistem teknologi digital, yang mana teknologi digital atau robot mulai menggantikan dan mengubah peran serta pekerjaan manusia.

Kekuatan Ekonomi Indonesia di Tahun 2045

Erick Thohir menyebutkan disrupsi digital adalah peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi kekuatan ekonomi dunia pada 2045. 

"Generasi muda harus segera melakukan adaptasi, jangan hanya menghindar dari masalah tapi harus terlibat memecahkan masalah. Kita butuh generasi muda yang mampu mengantisipasi perubahan teknologi," ujar Erick.

Ingatkan Generasi Muda Jangan Pasif

Selain itu, Erick juga meminta agar generasi muda Indonesia jangan pasif dalam disrupsi teknologi. Lebih lanjut, Erick mengatakan bahwa Indonesia sudah menghadapi first wave dengan hadirnya media online. Kemudian, second wave dengan hadirnya beragam aplikasi. Kemudian, dia menyebut third wave dengan hadirnya metaverse.

Selain itu, Erick mengatakan bahwa lapangan kerja di Indonesia jangan sampai dimanfaatkan oleh para generasi muda di negara lain. Lapangan kerja tersebut harus ditempati dan dimanfaatkan oleh generasi muda Indonesia itu sendiri.

Baca Juga: Bertemu Rich Brian, NIKI dan Warren Hue, Erick Thohir: Bakat Hebat di Pasar Luar Negeri!

"Jangan sampai lapangan kerja sekarang ini di Indonesia dimanfaatkan generasi muda negara lain. Kalau kalian tak mau berubah, tak mau beradaptasi, hanya menghindar dari masalah, maka rusaklah Indonesia," katanya.