Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia menurut laporan e-Conomy SEA 2022 berpotensi menyentuh angka S$77 miliar pada akhir tahun 2022. Bahkan hingga tahun 2025, ekonomi digital diproyeksikan mencapai US$130 miliar. Dengan ini Indonesia optimis kuasai Asia Tenggara.
Potensi ekonomi digital Indonesia ini berdasarkan data gabungan dari Google Trends, Temasek, dan analisis dari Bain & Company.
Selain itu juga memadukan informasi dari berbagai sumber di industri dan wawancara dengan para ahli, menyoroti ekonomi digital enam negara di Asia Tenggara, yakni Indonesia, Vietnam, Malaysia, Thailand, Singapura dan Filipina.
Baca Juga: E-Commerce Picu Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia hingga 130 Miliar US Dolar Tahun 2025
GMV Indonesia Mencapai US$77 miliar di Tahun 2022
e-Conomy SEA menyebutkan bahwa tahun ini Gross Merchandise Value (GMV) ekonomi digital Indonesia akan mencapai senilai US$77 miliar pada tahun 2022. Sebelumnya, ekonomi digital Indonesia sudah tumbuh sebesar 22% di tahun 2021.
e-Conomy SEA juga menyebutkan ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai US$130 miliar, tumbuh dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 19% sampai tahun 2025.
Tak hanya itu, hingga tahun 2030 diperkirakan akan tumbuh lebih dari tiga kali lipat di kisaran US$220 sampai US$360 miliar.
Sektor e-commerce terus mendorong ekonomi digital Indonesia. Nilainya diperkirakan akan mencapai US$59 miliar pada tahun 2022.
“Indonesia memiliki sektor e-commerce dengan pertumbuhan tercepat kedua (setelah Vietnam) tetapi selain GMV ada banyak dimensi pertumbuhan yang kini juga harus difokuskan,” ucap Randy Jusuf, Managing Director, Google Indonesia.
Indonesia Tempat Menarik untuk Investasi Teknologi
Singapura dan Indonesia menjadi dua tujuan investasi teratas di Asia Tenggara di tahun 2022. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia telah menjadi tempat yang menarik untuk i investasi teknologi.
Fock Wai Hoong, Deputy Head, Technology & Consumer and Southeast Asia, Temasek menilai bahwa ekonomi digital Indonesia memiliki fundamental yang kuat, hal inilah yang menarik minat investasi di negeri ini.
"Ekonomi digital Indonesia akan terus menarik minat investasi karena fundamentalnya yang kuat, seperti memiliki basis pengguna yang sangat aktif dalam jumlah besar dan ekosistem startup teknologi yang dinamis,” kata Fock Wai Hoong.
Peran Positif Ekonomi Digital
Ekonomi digital memiliki peran positif dalam menerapkan kebiasaan yang lebih berkelanjutan dengan meningkatkan kesadaran di antara konsumen, bisnis, investor, dan pemerintah.
Aadarsh Baijal, Partner and Head of Digital Practice in Southeast Asia, Bain & Company mengatakan bahwa kunci untuk mempertahankan momentum positif ini adalah dengan mendorong Usaha Kecil Menengah (UKM) terus berkembang.
Baca Juga: Percepatan Pengembangan Ekonomi Digital Dengan QRIS
“Ekonomi digital Indonesia tetap menjadi yang terbesar dan paling beragam se-Asia Tenggara. Penyedia layanan digital harus mengimbangi permintaan konsumen yang kuat melalui keterlibatan yang bermakna dengan berbagai demografi pengguna, dan dengan demikian dapat mendorong partisipasi yang lebih dalam untuk ekonomi internet. Kunci untuk mempertahankan momentum positif ini adalah dengan mendorong Usaha Kecil Menengah (UKM) berakselerasi menuju pertumbuhan berikutnya, terutama dengan memperdalam adopsi digital UKM di seluruh SaaS dan alat keuangan," kata Aadarsh Baijal.
Share to:
Related Article
-
Aneh bin Ajaib, Pria Ini Viral karena Setubuhi 126 'Sandal Jepit', Gimana Caranya?
Viral|June 04, 2020 16:00:00