NOAH Project menyelenggarakan pameran bertajuk Downtown Obscura yang dimulai pada tanggal 30 Desember 2022 hingga 30 Januari 2023 mendatang di Bosscha Space, Bandung. Pameran ini menghadirkan sejumlah karya seni lukis dari seniman lokal.
Baca juga: Pameran Downtown Obscura Hadirkan Talkshow “Bandung dan Karyanya”, Ada Ayah Pidi Baiq Gaes!
Selain itu, Downtown Obscura juga menggelar talkshow bertajuk “Bandung dan Karyanya” pada hari Sabtu, 31 Desember 2022.
Talkshow Bandung dan Karyanya
Downtown Obscura juga akan dimeriahkan dengan talkshow yang
bertajuk "Bandung dan Karyanya". NOAH Project menghadirkan seniman,
penulis, dosen, Pidi Baiq atau yang akrab disapa Ayah Pidi Baiq sebagai salah
satu pembicara dalam talkshow tersebut.
Selain itu, adapula Direktur NOAH Project Anto Nugroho serta
Seniman Sillyndris yang menjadi pembicara.
Memaknai Hal Tersembunyi Di Balik Kota Bandung
Dalam talkshow ini, Sillyndris sebagai salah satu seniman
yang menampilkan karyanya di pameran mengaku sangat tertarik dengan tema
Downtown Obscura. Ia memaknainya sebagai sesuatu yang bias dan disembunyikan
dibalik kemegahan kota Bandung.
“Saya kira menarik apa yang dibawakan, tentang perkotaan
maka dari obscuranya sendiri bias ya maksudnya hal-hal yang disembunyikan,
hal-hal yang mungkin kabur dalam perkotaan, aku rasa aku suka,” ujar
Sillyndris.
Sementara itu, Anto Nugroho selaku Direktur NOAH Project
juga menjelaskan hal yang sama. Ia merasa ada sesuatu yang tertutup dibalik
keromantisan kota Bandung. Hal ini yang ingin ia ungkap lewat pameran Downtown
Obscura.
“Menurut aku Bandung itu adalah kota yang romantis.
Bener-bener sebuah kota yang romantis, manis tapi begitu ngobrol sama orangnya
ada sesuatu yang disembunyikan. Jadi sebenarnya mengangkat tema Downtown
Obscura pengen tahu budaya dari masyarakat Bandung sendiri,” kata Anto Nugroho.
Pidi Baiq Ungkap Bandung Masih Seperti Dulu
Memaknai Bandung dan karya-karyanya, Pidi Baiq mengungkapkan
bahwa kota Kembang ini masih sama. Hanya segelintir orang yang tertarik dengan
dunia seni rupa disini.
“Bandung saya melihat tetap seperti dulu dimana seni rupa
adalah hal lain dan masyarakatnya adalah hal yang berbeda dan ga ada sangkut
pautnya dengan itu. Berbeda dengan Jogja, orangnya adalah seniman. Kalau disini
hanya segelintir orang aja (yang tertarik dengan seni rupa),” ungkap Pidi Baiq.
Namun meski begitu, Pidi Baiq mengaku sebagai seniman ia tetap berkarya dan menulis tentang Bandung. Menurutnya, hal-hal tentang Bandung lebih melibatkan perasaannya.
Baca juga: Inilah Sejumlah Karya Terbaik dari Seniman Lokal yang Ditampilkan di Pameran Downtown Obscura
Pria yang akrab disapa Surayah atau Ayah ini juga menjelaskan bahwa banyak seniman yang dianggap “berbeda” di lingkungan publik. Hal tersebut adalah sesuatu yang wajar sebab dunia yang digeluti seniman adalah dunia kreatifitas.
“Dunia kita ini dunia kreatifitas, disamping kita ada dunia
eksakta, perbedaan eksakta dan kreativitas. Eksakta itu jika jawabanmu sama
dengan logis dianggap benar. Di dunia kreativitas jika jawabanmu sama maka kamu
nyontek. Konsekuensi logis dari orang kreatif itu pasti berbeda,” Kata Pidi
Baiq.
Share to:
Related Article
-
5 Potret Indah Pasar Jatinegara yang Nampak Seperti Karnaval 17-an Menjelang HUT RI ke 75
Update|August 11, 2020 22:07:05