Diskusi Feskom UI 2023 Bahas Tentang Peran Teknologi AI di Berbagai Bidang Pekerjaan

Diskusi Feskom UI 2023 Bahas Tentang Peran Teknologi AI di Berbagai Bidang Pekerjaan

Diskusi Feskom UI 2023 Bahas Tentang Peran Teknologi AI di Berbagai Bidang Pekerjaan

Diskusi Feskom UI 2023 (Foto: Istimewa)


Festival Komunikasi Universitas Indonesia 2023 (Feskom UI 2023) telah selesai digelar pada Sabtu (25/11/2023) di Auditorium Gedung Komunikasi FISIP UI, Depok, Jawa Barat.

Acara inti dari Feskom UI 2023 adalah sesi diskusi yang membahas tentang peran teknologi Artificial Intelligence (AI) di berbagai bidang pekerjaan.

Baca Juga: HIMPASKOM UI Sukses Gelar FESKOM, Hadirkan Talkshow Digital Sambut Mahasiswa Baru

Tentang Feskom UI 2023

(Foto: Istimewa)

Festival Komunikasi Universitas Indonesia 2023 adalah sebuah acara yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Komunikasi UI (HIMPASKOM UI). 

Feskom UI 2023 ini digelar pada Sabtu, 25 November 2023 di Auditorium Gedung Komunikasi FISIP UI, Depok, Jawa Barat.

FESKOM UI merupakan acara tahunan dari HIMPASKOM UI untuk menyambut kedatangan mahasiswa baru sekaligus menjadi wadah silaturahmi seluruh sivitas akademika di program studi Pascasarjana Ilmu Komunikasi UI.

Dalam Feskom UI 2023, HIMPASKOM UI menghadirkan beberapa kegiatan, seperti diskusi, penampilan band dari Ramond & Friends dan band internal hingga stand up comedy dari SemakindiDevan.

FESKOM UI 2023 ini dihadiri oleh peserta dengan berbagai latar belakang diantaranya mahasiswa baik dari jurusan ilmu komunikasi dan dari jurusan lainnya, akademisi, praktisi bisnis, jurnalis, dan berbagai komunitas.

Peran Teknologi AI di Berbagai Bidang Pekerjaan

(Foto: Istimewa)

FESKOM UI 2023 menghadirkan sesi diskusi dengan tema "Peran Etika Komunikasi dalam Pragmatisme Teknologi Digital dan Artificial Intelligence". 

Untuk membahas hal tersebut, dihadirkan pembicara-pembicara dari berbagai bidang pekerjaan. Mereka adalah Erwin Haryono selaku Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Fadjar Djoko Santoso selaku VP Corporate Comunication PT. Pertamina (Persero), Karen Kusnadi selaku Communications Lead Microsoft Indonesia

Kemudian ada Fathur Dion S selaku Penetration Tester and Cyber Security PT. Jatelindo Perkasa Abadi serta Dr. Irwansyah, S.Sos., M.A selaku Dosen Pascasarjana Ilmu Komunikasi UI.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan pemanfaatan AI dan teknologi digital membantu Bank Indonesia dalam menghimpun impresi masyarakat terkait krisis. Salah satu contohnya adalah penggunaan QR Code Indonesia Standard (QRIS). Bertujuan untuk mendukung ekonomi integrasi keuangan digital di Indonesia, QRIS dikembangkan untuk mendukung digitalisasi keuangan dengan memanfaatkan teknologi digital dan data dalam proses bisnis keuangan.

Kemudian VP Corporate Communication PT. Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso juga menjelaskan mengenai penerapan teknologi digital di Pertamina berupa Pertamina Integrated Command Center (PICC). PICC merupakan pusat informasi yang membantu Pertamina dalam memantau aktivitas operasional perusahaan baik yang bersifat core, critical maupun supporting process.

Sementara itu sebagai perusahaan penyedia biller aggregator, PT Jatelindo Perkasa Abadi yang diwakili oleh Fathur Dion mengatakan salah satu project AI yang berhasil mengubah kebiasaan masyarakat dalam sektor komunikasi transportasi yang dikembangkan oleh Jatelindo dan pemerintah adalah program JakLingko di Jakarta. Fathur mengatakan kesiapan masyarakat dalam era digital bukan hanya dari teknologinya, tetapi juga dari diri masyarakat yang mau turut beradaptasi.

Sebagai penyedia AI, Communication Lead Microsoft Indonesia, Karen Kusnadi menyebut Microsoft memposisikan AI sebagai co-pilot. Meskipun kecerdasan buatan terus berkembang, pada akhirnya, manusia tetaplah aktor yang memiliki contextual intelligence, kepekaan terhadap situasi sosial dan etika, sehingga manusia tetap menjadi pilot yang memutuskan konten yang layak untuk diproduksi. 

Mesin pencari Bing yang dikembangkan Microsoft, selalu mencantumkan catatan kaki dari setiap hasil pencarian untuk menegaskan bahwa kebijaksanaan dalam memilih dan memutuskan tetap diserahkan kepada manusia sebagai pilot. AI sebagai co-pilot hanya mengumpulkan data-data yang kemudian disusun menjadi berbagai bentuk rekomendasi.

Dari sisi akademisi, Dr. Irwansyah S.Sos., M. A., mengatakan bahwa pemanfaatan AI justru membuka kesempatan bagi kelompok-kelompok marjinal untuk bersuara dan mengambil peran dalam masyarakat. 

Mengutip dari salah satu jurnal psikologi, Irwansyah mengungkapkan bahwa hanya 3% dari otak manusia yang saat ini digunakan, artinya masih ada 97% kapasitas otak manusia yang belum dikembangkan. Oleh sebab itu, manusia harusnya bisa lebih unggul dari teknologi.

“Teknologi dan AI adalah ciptaan manusia, yang punya kontrol juga manusia, jadi kenapa mesti takut kalau belum dicoba terlebih dahulu? Sebagai orang komunikasi, AI ini justru membantu kita dalam penyampaian pesan melalui medium yang lebih advance”, ungkap Irwansyah ditengah diskusi.

Baca Juga: Viral Skripsi Freemason Universitas Indonesia, Netizen Auto Ramai Belajar Sejarah

Kegiatan diskusi diakhiri dengan kesimpulan dari Fira Abdurachman selaku moderator yang mengatakan perlunya keterbukaan terhadap perkembangan teknologi AI yang tetap diselaraskan dengan rasional dan emosional manusia.




Festival Komunikasi Universitas Indonesia 2023Feskom UI 2023Artificial IntelligenceAIPeran AI di berbagai pekerjaan

Share to: