Di era revolusi industri 4.0 ini semua kegiatan aktivitas manusia hampir berdampingan dengan teknologi, tak terkecuali dengan Artficial Intelligence (AI) atau biasa disebut dengan kecerdasan buatan.
Sering disebut lebih pintar dari manusia, kehadiran AI justru membuat manusia menjadi skeptis. Banyak yang takut kehilangan pekerjaan mereka dan digantikan dengan AI.
Baca Juga: Enablers Web3 di Indonesia, MAJA Labs Punya Beberapa Binaan di Bidang Teknologi hingga Seni
Namun, MAJA Labs memandang dari sudut yang lain. MAJA Labs justru menganggap manusia harus bisa beradaptasi bahkan berkolaborasi dengan AI.
Founder MAJA Labs, Adrian Zakhary menyebut AI dapat meningkatkan kemampuan analitik dan pengambilan keputusan serta meningkatkan kreativitas.
"Saya menganggap AI ini bisa membantu pekerjaan kita sebagai manusia, salah satunya AI bisa membantu dalam pengambilan keputusan dan meningkatkan kreativitas," ucap Adrian Zakhary.
Untuk itu, Adrian pun menyarankan agar kita bisa mulai belajar dan memahami kinerja AI dan mencari celah agar kita bisa menggunakan AI untuk pekerjaan kita, misalnya dengan adanya Chat GPT.
"Di era saat ini, kita sudah harus mulai mengenal apa itu AI dan kita bisa belajar untuk menggunakan AI. Seperti Chat GPT yang memudahkan kita merangkai kata-kata, tapi Chat GPT itu hanya dijadikan referensi," lanjut Adrian.
Baca Juga: MAJA Labs Turut Sukseskan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, Gaet Pemilih GenZ melalui Web3
MAJA Labs sendiri kerap memanfaatkan teknologi Web3 seperti AI, blockchain, Non-Fungible Token (NFT), Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR). Salah satunya adalah MAJA Labs pernah menghadirkan VR Experience 'The Flying Triangle' I Made Wianta sebagai bentuk penghormatan terhadap seniman asal Bali, I Made Wianta.
Share to:
Related Article
-
Jelang BDFW 2022, Founder MAJA Labs Adrian Zakhary Optimis Digital Fashion Indonesia Bisa Mendunia
Adrian Zakhary|December 06, 2022 11:58:49