Presiden Joko Widodo menyambut kunjungan Grand Syekh Al Azhar, Prof. Ahmed Mohammed Ahmed Al-Thayeb, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (9/7).
Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian tur Grand Syekh ke Asia Tenggara yang juga mencakup Malaysia dan Thailand.
Baca Juga: PDIP Lirik Nadiem Makarim di Pilgub Jakarta, Adrian Zakhary Ungkap Peluang
Dalam pertemuan dengan Grand Syekh, Presiden Jokowi membahas mengenai tiga hal penting, yakni pertama, terkait dengan hubungan antara Indonesia dan Mesir, khususnya dalam bidang pendidikan. Isu kedua mengenai pentingnya perdamaian dan toleransi. Dan pentingnya penguatan dialog antariman.
Presiden menyampaikan bahwa saat ini perang dan konflik terjadi di mana-mana, termasuk di Gaza, sehingga penting bagi semua pihak untuk terus menyuarakan gencatan senjata yang permanen, mempermudah akses bantuan kemanusiaan, dan mewujudkan perdamaian dengan segera.
Direktur Strategis Pusat Penerangan Politik (Puspenpol) Adrian Zakhary menyoroti isu kedua yang dibahas Jokowi dan Grand Syekh Al Azhar yakni perdamaian di Gaza. Menurutnya, hal ini sebagai komitmen Indonesia untuk terus mendukung perdamaian di Gaza.
"Langkah Presiden Jokowi untuk berdiskusi dengan Grand Syekh Al Azhar mengenai perdamaian Gaza adalah sebuah tindakan diplomatik yang sangat penting. Ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam mendukung perdamaian di Gaza," ungkap Adrian Zakhary.
Tak hanya pertemuan, Adrian berharap Indonesia bisa melakukan berbagai aksi sosial untuk mendukung warga Palestina dan perdamaian di Gaza. Sehingga bisa memantapkan Indonesia sebagai agen perdamaian global.
Baca Juga: Indikator Politik Rilis Hasil Survei Pilgub Jateng 2024, Adrian Zakhary Berikan Komentar
"Ke depannya semoga ada aksi-aksi terobosan yang dilakukan Indonesia baik sendiri maupun bersama dengan negara-negara lainnya untuk menyelesaikan perdamaian di Gaza," harap Adrian.
Share to:
Related Article
-
Gara-gara Tweet JK Rowling, Daniel Radcliffe Minta Maaf ke Penggemar Harry Potter, Kenapa Ya?
JK Rowling|June 10, 2020 08:00:00