Pemimpin Gereja Katolik Sedunia yang juga Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, tiba di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Rabu (4/9) sekitar pukul 09.35 WIB.
Kedatangan Paus Fransiskus menandai momen bersejarah dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Vatikan.
Baca Juga: Gelar FGD, Grace Natalie Serap Aspirasi Delapan Perempuan Lintas Agama
Paus Fransiskus tiba dengan menumpangi mobil medium MPV berpelat SCV 1, yang dikawal oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan tim Pengamanan Vatikan.
Dalam perjalanan menuju Istana Negara, Paus Fransiskus duduk di kursi depan sebelah sopir dan melambaikan tangan serta tersenyum hangat kepada anak-anak yang telah menunggu dengan antusias di area Istana.
Sesampainya di pintu masuk Istana Merdeka, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), dengan ramah menyambut kedatangan Paus Fransiskus. Jokowi yang terlihat sumringah, menyapa dan menyalami Paus dengan penuh hangat sebelum keduanya memasuki Istana Negara untuk memulai serangkaian acara kenegaraan.
Dalam sambutan kenegaraannya, Presiden Joko Widodo mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia. Dalam pidatonya, Jokowi menekankan pentingnya menjaga harmoni di tengah keberagaman yang ada di Indonesia.
“Tadi saya sampaikan ke Bapa Suci. Kita memiliki 714 suku bangsa atau etnis dan juga memiliki 17 ribu pulau yang kita tinggali, yang semuanya berbeda agama, budaya, dan suku bangsa. Terus berusaha menjaga harmoni di tengah kebinekaan yang kita miliki. Bagi Indonesia perbedaan adalah anugerah. Toleransi adalah pupuk bagi persatuan dan perdamaian sebagai sebuah bangsa. Indonesia sangat beruntung memiliki Pancasila,” ungkap Presiden Joko Widodo dalam pidatonya.
Acara kenegaraan tersebut turut dihadiri oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Presiden terpilih Prabowo Subianto, yang menunjukkan simbolisasi pentingnya momen ini bagi bangsa Indonesia.
Di sisi Vatikan, Paus Fransiskus didampingi oleh Pastor Markus Solo Kewuta SVD, Staf Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama Tahta Suci Vatikan, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Antonius Bunjamin, Mgr Ignatius Kardinal Suharyo, dan Duta Besar Vatikan untuk RI Trias Kuncahyono.
Puncak acara ini adalah penandatanganan dokumen kenegaraan antara Presiden Joko Widodo dan Paus Fransiskus, yang menandai awal dari kunjungan kenegaraan Paus Fransiskus di Indonesia selama empat hari.
Dokumen ini diharapkan akan memperkuat hubungan antara Indonesia dan Vatikan, terutama dalam bidang dialog antaragama dan perdamaian dunia.
Baca Juga: Makna dan Sejarah Kustin, Pakaian Adat Kutai yang Dipakai Jokowi Saat HUT RI ke-79 di IKN
Kunjungan Paus Fransiskus ini menjadi momentum penting untuk menegaskan komitmen Indonesia dalam menjaga toleransi dan harmoni di tengah keragaman, sebuah nilai yang terus dipegang teguh oleh bangsa Indonesia.
Share to:
Related Article
-
Potensi Ekonomi Digital Indonesia Rp 5500 Triliun di 2030, Wishnutama: Jangan Sampai Direbut Negara Lain
Wishnutama|November 24, 2022 11:29:04