Adrian Zakhary, seorang pecinta sekaligus kolektor seni, memberikan apresiasi setinggi langit terhadap Pertunjukan Eksperimental Elektronik Musik oleh seniman muda Bill Mohdor yang bertajuk "Satu Hari Sebelum Penangkapan: Pangeran Diponegoro".
Pertunjukan ini dipentaskan di Galeri Indonesia Kaya, menampilkan perpaduan narasi sejarah, seni pertunjukan, dan musik modern dengan sentuhan budaya Jawa.
Baca Juga: Lewat Inovasi, Adrian Zakhary dan MAJA Labs Komitmen Angkat Budaya Indonesia ke Panggung Dunia
Merayakan Sejarah Lewat Seni
Dalam apresiasinya, Adrian menyoroti bagaimana tema yang diangkat karya ini berhasil mengusik batin dan membangkitkan rasa bangga terhadap sejarah bangsa.
Dengan mengisahkan hari-hari sebelum Pangeran Diponegoro ditangkap oleh Hindia Belanda, pementasan ini tidak hanya menyajikan kisah sejarah, tetapi juga menghidupkan elemen budaya dan spiritualitas lewat intonasi vokal khas Jawa dan musik eksperimental dari Monohero.
"Sajian narasi yang mampu mengusik batin, suara vokal yang memainkan intonasi, artikulasi, dan pacing berirama Jawa dipadukan dengan musik Monohero membuat telinga penonton bereksperimen," ungkap Adrian.
Adrian juga menggarisbawahi bahwa karya luar biasa ini dihasilkan tanpa fasilitas megah atau dana besar. Panggung sederhana di Galeri Indonesia Kaya menjadi saksi sekelompok anak muda yang dipimpin oleh Bill Mohdor menunjukkan bahwa seni tidak harus bergantung pada kemewahan.
Lebih dari sekadar hiburan, pementasan ini mengemban misi besar, yakni mengingatkan masyarakat bahwa harta terbesar bangsa adalah sejarah dan jati diri. Adrian menegaskan bahwa karya seni seperti ini perlu mendapat dukungan nyata, bukan hanya menjadi bahan seremonial belaka.
“Tujuan seni bukan untuk menumpuk harta, melainkan mengungkapkan kepada dunia bahwa ‘harta’ paling berharga adalah sejarah bangsa, dan ‘nilai’ tertinggi adalah menemukan kembali jati diri bangsa,” ujarnya.
Menutup apresiasinya dengan harapan agar karya seni seperti ini terus mendapat perhatian lebih dari para pemimpin dan masyarakat luas. “Ini sudah dimulai. Mau didukung (dengan nyata) atau sekadar seremonial semata?” tutupnya.
Share to:
Related Article
-
Erick Thohir Rayakan Kelulusan Anak Bungsu: Terima Kasih Sudah Buat Bangga
Erick Thohir|May 21, 2022 21:32:31