Fahmy Radhi, pengamat energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), angkat bicara mengenai kelangkaan gas LPG 3 Kg yang berdampak pada sektor UMKM. Menurut Fahmy, kebijakan pemerintah yang membatasi penjualan LPG 3 Kg hanya melalui agen resmi Pertamina justru akan merugikan pengusaha kecil, terutama warung-warung UMKM yang selama ini mengandalkan gas LPG 3 Kg untuk menopang usaha mereka.
Fahmy menilai kebijakan ini akan membuat banyak pengecer, yang biasanya merupakan pengusaha akar rumput, terpaksa menutup usaha mereka."Selama ini pengecer merupakan pengusaha akar rumput dan warung-warung kecil untuk mengkais pendapat dengan berjualan LPG 3 Kg. Larangan bagi pengecer menjual LPG 3 Kg mematikan usaha mereka" Ujar Fahmy.
Lebih lanjut, Fahmy mengkritik kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian ESDM yang melarang pengecer menjual LPG 3 Kg, karena dinilai bertentangan dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto yang selalu berpihak kepada rakyat kecil. Fahmy meminta agar Presiden Prabowo segera menegur Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM, atas kebijakan tersebut, agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan."Prabowo harus menegur Bahlil (Menteri ESDM) atas kebijakan blunder tersebut agar kebijakan serupa tidak terulang kembali" Ungkap Fahmy.
Kritik Fahmy ini muncul di tengah kelangkaan LPG 3 Kg yang semakin terasa di beberapa daerah, yang memicu keresahan di kalangan masyarakat dan pelaku usaha kecil.
Share to:
Related Article
-
Kumpulan Judul Skripsi yang Bikin Dosen Kaget, Dicecar Pas Konsul Nih
Update|October 23, 2020 00:54:29