Dicap “Duta Perselingkuhan”, Deva Mahenra Tak Menolak Peran Suami Selingkuh

Setelah sukses mencuri perhatian lewat perannya di Ipar Adalah Maut, Deva Mahenra kembali dipercaya memerankan karakter suami berselingkuh dalam film terbaru berjudul La Tahzan: Cinta, Dosa, Luka.

Di film ini, Deva memerankan Reza, pria beristri yang terlibat hubungan gelap dengan asisten rumah tangga bernama Asih, yang diperankan oleh Ariel Tatum. Padahal, Reza telah berumah tangga dengan Alina (Marshanda) dan dikaruniai seorang putri.

BACA JUGA : Oki Rengga dan Beby Tsabina Tampilkan Chemistry Romantis di Film Terbaru

Mengulang peran dengan tema serupa, publik pun mulai melabeli Deva sebagai “Duta Film Perselingkuhan”. Alih-alih tersinggung, Deva justru menganggap hal itu sebagai tantangan dan bentuk kepercayaan dari rumah produksi. Ia mengaku bersyukur bisa kembali berkolaborasi dengan sutradara Hanung Bramantyo dan MD Pictures.

“Ada tekanan pastinya, karena kelihatannya seperti repetitif ya. Tapi sebenarnya dari segi cerita, adegan, dan karakter, ini beda banget sama yang sebelumnya,” ujar Deva saat ditemui di kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (7/8/2025).

Menurut Deva, karakter Reza memiliki sisi berbeda yang menantang untuk dimainkan. Meski sama-sama mengangkat isu perselingkuhan, pendekatan emosi, dinamika rumah tangga, dan latar belakang cerita membuat karakter ini terasa segar dan tak bisa disamakan dengan peran sebelumnya.

“Ini jadi PR tersendiri buat saya. Gimana caranya bikin penonton percaya, tetap nyebelin, tapi juga dapet pesannya. Dan itu beda sama karakter yang saya mainkan sebelumnya,” lanjutnya.

BACA JUGA :Alasan Fedi Nuril Sering Kritik Pemerintah

Mengenai label “Duta Perselingkuhan”, Deva memilih untuk tidak membatasi dirinya dalam memilih peran. Ia menilai semua karakter, baik protagonis maupun antagonis, punya tantangan masing-masing yang patut dihargai. Selama naskah dan pesan cerita menarik, ia akan tetap terbuka untuk menjalani peran apa pun.

“Saya nggak mau takabur, nggak mau membatasi diri. Saya menganggap diri saya ini wadah untuk karakter apa pun yang datang. Yang penting ceritanya kuat dan bisa menyampaikan pesan,” tuturnya.