Kamu Kurang Tidur Selama Puasa Ramadan dan Terasa Jetlag, Ini Jawabannya

Menjaga pola tidur yang baik selama bulan Ramadan adalah langkag paling penting untuk beradaptasi dengan kebiasaan selama dibulan suci ini.

Selama bulan Ramadan umumnya setiap orang akan mengalami perubahan tidur di siang hari karena pada malam hari setiap orang harus terjaga lebih larut untuk melaksanakan salat tarawih dan salat dimalam hari.

kondisi perubahan pola tidur selama Ramadan ini sebanding dengan gangguan pola tidur ritme sirkadian tubuh yang biasanya dialami oleh orang-orang yang bepergian melintasi beberapa zona waktu lho.

Foto: Istimewa

Biasanya orang yang sering berpergian selalu mengalami disritmia sirkadian atau yang lebih dikenal dengan istilah jet lag.

Hal itu disebabkan oleh perubahan jadwal tidur dan bangun yang bisa meningkatkan gangguan jam biologis seperti delayed sleep phase syndrome (DSPS) atau gangguan ritme sekresi melatonin.

Makan berlebihan terutama makanan manis berkalori tinggi atau berlemak, berat badan bertambah, dispepsia, dan ganggaun kolon juga bisa meningkatkan risiko gangguan tidur saat Ramadan lho guys.

Foto: Istimewa

Melatonin adalah hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar pineal (kelenjar endokrin kecil) di otak. Melatonin membantu mengatur hormon lain dan menjaga ritme sirkadian tubuh. 

Sederhananya saja ya, ketika seseorang mengalami perubahan pola tidurnya, mereka bisa merasakan mengantuk, sakit kepala dan mood swing.

Foto: Istimewa

Agar pola tidur tetap terjaga selama Ramadan, sebaiknya setiap orang menyesuaikan jadwal tidur dan bangun mereka secara bertahap selama beberapa hari ini.

Terutama pada hari-hari akhir libur hari raya Lebaran agar pola tidur mereka membaik ketika waktunya kembali untuk bekerja atau bersekolah.