Wajib Tahu, Ini yang Salah Kaprah dari Ucapan Selamat Idul Fitri

Wajib Tahu, Ini yang Salah Kaprah dari Ucapan Selamat Idul Fitri

Wajib Tahu, Ini yang Salah Kaprah dari Ucapan Selamat Idul Fitri

Ucapan yang salah kaprah selama mengucapkan selamat Idul Fitri


Bulan suci Ramadan akan segera berlalu dan umat muslim akan merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1441. Nah selama lebaran tentu saja ucapan selamat (tahniah) yang populer dan sering diucapkan oleh banyak orang adalah minal ‘aaidiin wal faaiziin dan mohon maaf lahir batin. Media massa baik cetak maupun elektronik pun berperan besar mengampanyekan ucapan selamat ini.

Bagi orang yang mengerti bahasa Arab, walaupun hanya sedikit, pasti akan mengatakan bahwa ini adalah tidak tepat lho. Karena kesalahan ini dilakukan secara massif, maka inilah yang dinamakan salah kaprah, salah tapi dilakukan banyak orang sehingga dianggap sebagai suatu kebenaran gaes.

Bagaimana seharusnya yang ucapan tahni’ah yang tepat? Jika kita membaca literature, memang kita menemukan tradisi di kalangan para sahabat Nabi, yakni mengucapkan selamat (tahni’ah) kepada sesama umat Islam yang telah berhasil menyelesaikan puasa Ramadan.

Bunyi bacaan selamatnya adalah “taqabbalallaahu minnaa wa minkum”, namun ada pula yang menambahnya “taqabbal yaa kariim, wa ja’alanaallaahu wa iyyaakum minal ‘aaidiin wal faaiziin”. Ada pula yang masih menambahnya “wal maqbuulin kullu ‘ammin wa antum bi khair”.

Jika ucapan selamat itu dirangkai memang menjadi sangat panjang, “taqabbalallaahi minnaa wa minkum taqabbal yaa kariim, wa ja’alanaallaahu wa iyyaakum minal ‘aaidin wal faaiziin wal maqbuulin kullu ‘ammin wa antum bi khair” Artinya adalah “semoga Allah menerima (amal ibadah Ramadlan) kami dan kamu. Wahai Allah Yang Maha Mulia, terimalah! Dan semoga Allah menjadikan kami dan kamu termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang serta diterima (amal ibadah).

Setiap tahun semoga kamu senantia dalam kebaikan.” Dari ucapan selamat yang panjang inilah, kita bisa lacak asal-usul ucapan minal “aaidiin wal faaiziin” yang artinya termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang. 

Dari sini pula kita sudah tahu kan bahwa ucapan tahniah ini tidak ada sangkut pautnya dengan mohon maaf lahir batin. Sayangnya, ucapan tahniah yang panjang itu, yang juga bisa bermakna do’a itu, sampai pada kita mengalami penyusutan atau sengaja diringkas. 

Meskipun  ucapan  selamat tahni’ah yang sebenarnya  adalah “taqabbalallahu minnaa wa minkum daripada “minal ‘aaidiin wal faaiziin”, namun hal ini tidak bisa memaksakan kecenderungan hal itu  kepada siapa pun, karena memang ini adalah masalah budaya. 

Dilakukan boleh tidak dilakukan pun juga boleh. Namun, jika anda lebih suka dengan “minal ‘aaidiin wal faaiziin”, kemudian mengartikannya dengan mohon maaf lahir batin, maka jelas ini salah. Kalau tidak dibetulkan akan menjadi kaprah. Oleh karena itu, kami harus memaksa kalian untuk tidak mengartikan demikian agar tidak salah kaprah lagi ya gaes.




RamadanIdul FitriLebaran

Share to: