IKA UNPAD Gelar Konferensi Internasional, Hadirkan Formula Atasi Pandemi COVID19 yang Ekeftif Gaes

IKA UNPAD atau Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran menggelar konferensi Internasional bekerjasama dengan Universitas Padjadjaran, Kadin dan Islamic Chamber or Commerce, Industry, and Agriculture atau ICCIA menggelar International Conference Tackling The Covid-19 Pandemic: Health, Economics, Diplomacy, And Social Perspectives gaes, apa saja isinya?

Diketahui konferensi internasional yang digelar di Hotel Pullman, Kota Bandung itu diikuti anggota ICCIA yang merupakan Kadin dari negara-negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) yang beranggotakan 57 negara lho.

Menghadirkan Presiden Jokowi dan Wapres Maa'ruf Amin

Acara juga menghadirkan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. 

Presiden Joko Widodo membuka konferensi internasional terkait bagaimana sigapnya Indonesia menghadapi pandemi covid-19 gaes.

Presiden menekankan bahwa kita harus memperkokoh kerjasama antar dunia karena no one is safe until everybodies.

"Yang paling penting agar kita dapat menangani pandemi ini adalah KERJASAMA, KERJASAMA, dan KERJASAMA." - Presiden Jokowi.

Misi IKA UNPAD untuk berkontribusi dalam penanganan pandemi COVID19

"Konferensi ini diikuti anggota ICCIA yang merupakan Kadin dari negara-negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) yang beranggotakan 57 negara. Selain dihadiri 57 perwakilan ICCIA," ujar Ketua IKA Unpad, Irawati Hermawan dalam konferensi pers menjelang pelaksanaan konferensi di Pullman Hotel, Kota Bandung. 23 Februari 2021.

Irawati menambahkan, konferensi internasional ini merupakan salah satu upaya IKA Unpad untuk membantu menangani pandemi Covid-19 yang telah melanda dunia, termasuk Indonesia gaes.

Ketua IKA yang akrab disapa Teh ira itu juga menegaskan bahwa IKA UNPAD berupaya menyatukan persepsi semua pihak melalui diskusi intensif yang berorientasi nasional maupun internasional.

"IKA Unpad terus berupaya menyatukan persepsi semua pihak. Diharapkan, melalui diskusi yang intensif, kita bisa merekomendasikan rekomendasi dan solusi yang efektif dan dapat diimplementasikan di tataran nasional maupun internasional," jelas Teh Ira gaes.

Universitas Padjadjaran telah mengembangkan vaksin COVID19 bernama CePAD

Ia menambahkan Unpad merupakan universitas yang sangat aktif untuk meredam dampak pandemi Covid-19. Bahkan Unpad telah melakukan berbagai penelitian untuk menemukan obat Covid-19 hingga menciptakan alat rapid test antigen yang diberi nama Si CePAD, termasuk menggelar uji klinis vaksin Covid-19.

Konferensi internasional IKA UNPAD merupakan komitmen para alumni Unpad yang jumlahnya kini hampir mencapai 300.000 orang yang tersebar di Indoensia.

IKA UNPAD berharap konferensi menghasilkan formulasi yang tepat, agar penanganan kondisi kesehatan dan ekonomi dapat berjalan beriringan.

IKA Unpad bekerja keras demi menyatukan perspektif semua pihak untuk bersama-sama mengatasi pandemi.

Disiplin aturan Pemerintah jadi kunci utama menekan penyebaran COVID19

Kita tetap harus disiplin dalam melakukan protokol kesehatan secara ketat, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan terus melakukan Testing, Tracing dan Treatment. 

Tahun 2021 adalah tahun untuk bertransformasi menjadi kekuatan baru. Dunia harus terus memperkuat kerjasama untuk menyelesaikan permasalahan bersama dan bangkit bersama.

Seperti diketahui Universitas Padjadjaran (UNPAD) merupakan universitas yang aktif dalam menekan dampak pandemi Covid-19, mulai dari melakukan berbagai penelitian untuk menemukan obat Covid-19 hingga menciptakan alat rapid test antigen yang diberi nama Si CePAD, termasuk menggelar uji klinis vaksin Covid-19.

"Kita ingin berkumpul bersama mendiskusikan keresahan terkait pandemi. Semua tenaga dan pikiran para alumni Unpad dicurahkan untuk mewujudkan kegiatan yang diharapkan mampu memberikan manfaat bagi bangsa dan negara," ujar Irawati Hermawan (Ketua IKA UNPAD).

Itulah rangkuman konferensi internasional Universitas Padjadjaran (UNPAD) dengan tema Conference Tackling The Covid-19 Pandemic: Health, Economics, Diplomacy, And Social Perspectives.